BANDA ACEH – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan rakyat Indonesia harus bangga atas keberadaan Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Sebab, Istana Garuda di IKN itu seluruhnya dibangun dari karya anak bangsa atau dari dalam negeri.
Mulai dari anggaran pembangunan, desain hingga bahan bangunan dan aksesoris yang ada di dalamnya.
Seperti lampu gantung kristal yang berada di Istana Garuda IKN, kata Jokowi tidak diimpor dari luar negeri.
“Tapi yang saya setelah ini selesai istananya kemudian gedung Menkonya juga hampir selesai, saya senang bahwa yang mengerjakan 100 persen adalah putra-putri terbaik kita semuanya,” kata Jokowi saat bertemu dengan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia (AFKUBI) di Istana Negara, Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024).
“Bahannya hampir 99 persen dari bahan lokal semuanya, tidak ada unsur-unsur yang lain,” imbuhnya.
Jokowi lalu bercerita bahwa sempat ada yang bertanya soal dari mana adal lampu-lampu di Istana Negara IKN.
“Jangan-jangan dari Italia’, bukan ini lampu dari Boyolali,” ujar Jokowi dikutip dari Tribunnews.com.
Jokowi mengetahui siapa yang membuat lampu tersebut. Dia pun menyebut sebuah nama desa di Boyolali
“Saya tahu, di desa yang namanya Tumang di Boyolali. Jadi inilah Istana sebuah negara besar yang namanya Indonesia,” ucapnya.
Jokowi juga menegaskan proyek pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur (Kaltim) bukan proyek presiden.
Dia pun meminta tidak ada persepsi Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan proyeknya.
“Saya menyampaikan lisan di dalam rapat paripurna tanggal 16 Agustus, kemudian diikuti dengan pengajuan undang-undang mengenai Ibu Kota Nusantara, dan itu disetujui 93 persen dari fraksi yang ada di DPR,” katanya.
Berdasarkan tahapan-tahapan tersebut, Jokowi mengatakan pembangunan IKN saligus pemindahan ibu kota bukan proyek yang diteken seorang presiden.
“Jadi ini bukan keputusan presiden saja, tetapi juga keputusan seluruh Rakyat Indonesia yang diwakili oleh seluruh anggota DPR yang ada di Jakarta,” kata Jokowi.
Jokowi merasa hal itu perlu ditegaskannya agar tidak ada persepsi bahwa IKN merupakan proyek Presiden Jokowi.
“Itu sudah melalui tahapan tahapan tahapan yang baik dalam kita berbangsa dan bernegara,” kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan bahwa rencana pemindahan ibu kota di luar Jakarta sudah digagas sejak Presiden pertama RI Sukarno hingga era Orde Baru di bawah Presiden ke-2 RI Soeharto.
“Betul bahws Bung Karno tahun 60-an sudah menggagas untuk kepindahan ibu kota, Pak Harto juga menggagas kepindahan ibu kota, kalau saya itu hanya mengeksekusi,” kata Jokowi..
“Kemudian kita cek lagi saat itu saat setelah dilantik 2014, saya memerintahkan kepada kepala Bappenas untuk dilihat lagi gagasan-gagasan mengenai ibu kota baru sejak zaman Bung Karno, dilihat dulu kenapa Bung Karno memutuskan Palangkaraya coba dicek,” kata Jokowi