BANDA ACEH – Anies Baswedan mendapat sobekan tiket dari Partai NasDem dan menjadi kandidat terkuat di Pemilihan Presiden 2024. Publik terus bertanya-tanya siapa yang jadi pendamping Anies nanti.
Menurut mantan politikus Partai Gerindra Mohamad Taufik, banyak partai politik yang menginginkan Anies sebagai Presiden maupun Wakil Presiden. Alasannya karena elektabilitas Anies yang terbilang tinggi.
Nama-nama sosok tersebut sering muncul pada sejumlah survei. Mulai dari isu Anies dipasangkan dengan Puan Maharani, Anies-AHY bahkan sampai Ganjar-Anies.
“Sah-sah saja. Saya kira karena ini masih panjang maka itu akan terus berkembang. Akan diputuskan saat saat terakhir,” katanya dalam tayangan Kanal Youtube Refly Harun dikutip pada Sabtu, (15/10/2022).
Namun, berdasarkan sudut pandang mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada 2014 tersebut, sosok NU ini yang dinilai pas mendampingi Anies.
Ia justru lebih tertarik jika Anies Baswedan dapat dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Saat mendiskusikan dengan Anies, ‘Mas kita harus dapetin Khofifah’,” ujarnya.
Menurut dia, ada sejumlah pertimbangan mengapa Khofifah dinilai pas jika dipinang oleh Anies untuk maju pada Pemilu 2024 nanti.
Pertimbangan yang pertama, karena faktor gender; kedua untuk merebut suara Jawa Timur; Ketiga karena sosok pemimpin muslimat dan terakhir karena Khofifah merupakan tokoh NU (Nahdlatul Ulama).
“Kalau bisa dapat Khofifah agak ringan memenangkan pertandingan ini,” ujar dia.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, menyerahkan sepenuhnya terkait figur calon wakil presiden atau cawapres ke Anies Baswedan usai dideklarasikan menjadi calon presiden yang akan diusung oleh NasDem di Pilpres 2024.
“Soal cawapres kalau NasDem ya udah kasih otoritas sama Bung Anies,” kata Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Surya Paloh mengatakan, bahwa NasDem sebagai partai enggan ingin memaksa kehendak untuk mencari calon wakil presiden untuk Anies. Pasalnya, kata dia, kalau wakilnya tidak cocok, hanya cari penyakit.
“Bagaimana kita tiba-tiba pilih cawapres yang nggak cocok sama dia. Itu namanya cari penyakit,” katanya.