BANDA ACEH – Ajang balap mobil listrik internasional atau Formula E telah sukses dilaksanakan di Ancol, DKI Jakarta pada Sabtu kemarin (4/6). Namun demikian, pelaksanaan itu mengundang tanya besar tentang tidak adanya dukungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron mengaku aneh dengan ketidakhadiran BUMN sebagai sponsor Formula E. Padahal, Presiden Joko Widodo turut hadir dan menyaksikan jalannya pertandingan di arena Formula E.
“Tentu bagi saya sangat aneh ketika tidak ada BUMN yang mensponsori terhadap perhelatan Formula E di Jakarta,” ujar Herman Khaeron kepada wartawan, Minggu (5/6).
Menurutnya, perlakuan BUMN tersebut memunculkan kesan yang politis. Pasalnya, ketika ajang balapan MotoGP di Mandalika beberapa waktu yang lalu, banyak BUMN yang mensponsori ajang itu.
“Tentu ini kesannya menjadi politis gitu,” imbuhnya.
Legislator dari Fraksi Partai Demokrat itu mendesak agar pengelolaan BUMN dilakukan secara profesional. Terlebih, ajang balapan mobil listrik itu punya pesan untuk penggunaan mobil listrik yang akan digalakkan di tanah air.
“Formula E di dalamnya ada pesan bahwa ini adalah balapan mobil elektrik, mobil listrik yang juga Indonesia ke depan menggalakkan terhadap penggunaan mobil listrik,” katanya.
Herman mengatakan BUMN harus menjadi pendorong terhadap kegiatan-kegiatan yang berskala internasional dan memberikan feedback yang positif baik terhadap korporasi maupun terhadap bangsa dan negara.
“Ini adalah perhelatan negara Indonesia, sehingga semestinya sama ketika BUMN mendukung terhadap pelaksanaan MotoGP di Mandalika, semestinya BUMN juga mendukung/mensponsori terhadap pelaksanaan Formula E di Jakarta,” demikian Herman.