BANDA ACEH -Sekretaris Dewan Syuro PA 212, Slamet Maarif, tak menutup kemungkinan menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar Singapura, Setiabudi, Jakarta Selatan. Ini merupakan buntut dari penolakan Ustadz Abdul Somad atau UAS untuk masuk ke Singapura.
“Sangat terbuka lebar kemungkinan itu (aksi demonstrasi di Gedung Kedubes Singapura),” kata Slamet kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).
Namun, Slamet belum bisa memastikan aksi demonstrasi akan diselenggarakan kapan. Ia menduga ada intelijen pemerintah Indonesia yang memberikan informasi negatif kepada pemerintah Singapura.
“Sangat diduga kuat ada informasi yang salah dan negatif tentang UAS oleh intelijen hitam dari Indonesia ke Pemerintah Singapura. Rasanya perlu Singapura diberi pelajaran manis tentang ini,” tambahnya.
Sebelumnya, UAS telah mengaku dideportasi dari pihak Singapura, hal ini disampaikan melalui akun YouTube “Hai Guys Official”, Selasa (17/5/2022).
Tak lama berselang, pemerintah Singapura angkat bicara mengenai kasus ini, mereka mengiyakan penolakan tersebut.
“Somad diwawancarai, setelah itu rombongan tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di kapal feri kembali ke Batam pada hari yang sama,” tulis Kementerian Dalam Negeri Singapura, dikutip Rabu (18/5/2022).
UAS ditolak karena Singapura menganggapnya menyebarkan ajaran ekstremis dan perpecahan. Sehingga dia tidak dapat diterima di masyarakat multiras dan multiagama seperti di Singapura.
“Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin kafir’. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-muslim sebagai kafir,” lanjut pernyataan tersebut.