Jumat, 15/11/2024 - 14:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Buntut Protes Susi Pudjiastuti, Gerindra Sarankan Penundaan Ekspor Pasir Laut: Lindungi Lingkungan

BANDA ACEH – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, merekomendasikan pemerintah untuk menunda rencana ekspor pasir laut. Menurutnya, kebijakan ini perlu diteliti lebih mendalam sebelum diterapkan, demi mencegah dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat.

“Jika memungkinkan, lebih baik ekspor pasir laut ditunda,” ujar Muzani dalam sebuah acara di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (21/9/2024).

Ia menekankan pentingnya pemerintah mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan. Jangan sampai keuntungan ekonomi yang diraih justru berujung pada bencana bagi lingkungan dan masyarakat.

“Jika dampak negatifnya lebih besar dibandingkan pendapatan yang diperoleh, ini bisa menjadi beban di masa depan,” jelas Muzani.

Lebih jauh, Muzani juga mengingatkan pentingnya mendengarkan suara para aktivis lingkungan yang khawatir akan kerusakan ekosistem akibat kebijakan ini.

“Kita perlu berhati-hati, karena isu ekologi laut ke depan bisa sangat berbahaya,” tambahnya.

Di sisi lain, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, juga menyuarakan penolakannya terhadap kebijakan ekspor pasir laut. 

Melalui akun media sosialnya, Susi menekankan pentingnya pasir dan sedimen untuk kelangsungan hidup ekosistem.

Menurutnya, pasir yang ada seharusnya digunakan untuk kepentingan domestik, khususnya untuk mengatasi abrasi di Pantai Utara Jawa (Pantura) yang sudah parah.

“Pasir dan sedimen ini bisa dimanfaatkan untuk menyelamatkan lahan dan sawah rakyat di Pantura,” tegas Susi.

Ia berharap pemerintah lebih fokus pada masalah abrasi yang merusak lahan pertanian di Pantura, serta berupaya mengembalikan daratan yang hilang akibat proses tersebut. 


Reaksi & Komentar

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ البقرة [196] Listen
And complete the Hajj and 'umrah for Allah. But if you are prevented, then [offer] what can be obtained with ease of sacrificial animals. And do not shave your heads until the sacrificial animal has reached its place of slaughter. And whoever among you is ill or has an ailment of the head [making shaving necessary must offer] a ransom of fasting [three days] or charity or sacrifice. And when you are secure, then whoever performs 'umrah [during the Hajj months] followed by Hajj [offers] what can be obtained with ease of sacrificial animals. And whoever cannot find [or afford such an animal] - then a fast of three days during Hajj and of seven when you have returned [home]. Those are ten complete [days]. This is for those whose family is not in the area of al-Masjid al-Haram. And fear Allah and know that Allah is severe in penalty. Al-Baqarah ( The Cow ) [196] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi