Sabtu, 16/11/2024 - 21:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Burung Jadi Petunjuk, Naomi Daviola Selamat saat Tersesat di Gunung Slamet: Burung Itu Bahkan Menunggu Saya

BANDA ACEHNaomi Daviola (17), siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Kota Semarang, Jawa Tengah, ditemukan selamat setelah dilaporkan hilang di Gunung Slamet.

Naomi ditemukan dalam kondisi lemas di jalur pos 7 Gunung Slamet, Selasa (8/10/2024).

Kini, Naomi telah kembali ke rumahnya di Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Seperti dikutip dari laman TribunJateng.com, Naomi menceritakan pengalaman mencekamnya tersesat di Gunung Slamet.

Naomi mengaku berhasil selamat dari Gunung Slamet setelah mengikuti burung.

Ia menjelaskan, berangkat mendaki ke Gunung Slamet dari ajakan kegiatan TikTok.

Naomi kemudian meninggalkan Semarang dan bertolak ke Gunung Slamet pada Sabtu (5/10/2024).

Menurutnya, ini pengalaman pertamanya mengikuti kegiatan yang diorganisir melalui media sosial.

Sebab, lanjut Naomi, biasanya ia mendaki bersama teman sekolahnya.

Naomi menjelaskan, mulanya perjalanan pendakian ke Gunung Slamet berjalan lancar.

Namun, situasi berubah ketika ia turun dari gunung.

Naomi menuturkan, ia merasa ditinggalkan oleh rombongannya, yang awalnya terdiri dari tujuh orang.

“Tiga orang dari rombongan kami turun duluan. Saya berada di tengah.”

“Tapi ketika melihat ke belakang, dua orang yang semula ada di sana tiba-tiba hilang,” ungkapnya, Rabu (9/10/2024).

Naomi mendapati jalur yang ia lalui saat turun terasa berbeda.

Ia tak melewati Pos Plawangan seperti yang dilalui saat naik.

Dirinya justru berakhir di dalam hutan.

Selama tersesat, Naomi mengikuti pergerakan burung yang seolah memandu jalannya.

“Kalau burungnya naik, saya ikut naik. Kalau turun, saya ikut turun.”

“Burung itu bahkan berhenti menunggu saya jika saya berdiam diri,” urainya.

Pada Selasa pagi, lanjut Naomi, burung itu kembali muncul.

Naomi kembali mengikuti burung itu dan berakhir di pinggir jurang di Gunung Slamet.

Ketika itu, Naomi mendengar seseorang memanggil namanya.

Kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB, Tim SAR akhirnya menemukan remaja tersebut.

“Begitu melihat petugas SAR berbaju oranye, saya langsung berteriak minta tolong,” bebernya.

Selama tersesat, Naomi bertahan hidup dengan bekal roti sobek.

Untuk minun, ia mengandalkan sumber mata air yang ada di hutan.

Dari kejadian ini, Naomi mengaku menyesal.

Pasalnya, ia tak memberi tahu orang tuanya soal dirinya yang akan mendaki Gunung Slamet.

“Saya masih ingin mendaki gunung, tapi mungkin tidak akan diizinkan orang tua lagi,” tandasnya.

Bolos PKL

Selain tak memberitahui orang tuanya, Naomi juga tak izin kepada pihak sekolah saat melakukan pendakian ke Gunung Slamet.

Padahal, saat ini Naomi sedang menempuh program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sebuah perusahaan kereta di Kota Semarang.

“Kita baru tahu Senin kemarin saat kita monitoring kehadiran,” kata Kepala SMK 3 Kota Semarang, Harti, saat ditemui di kantornya, Selasa, dilansir Kompas.com.

Setelah melakukan monitoring, pihak sekolah menerima informasi dari perusahaan tempat Naomi PKL, ia tidak masuk tanpa keterangan.

“Ternyata anak ini tidak masuk tanpa keterangan. Untuk itu, sekolah berkoordinasi dengan tempat PKL,” bebernya.

Mengetahui Naomi tidak hadir di PKL tanpa keterangan, pihak sekolah lantas menghubungi keluarga.

“Dari keluarga diketahui Mbak Naomi ini izin mau kegiatan di luar, tapi untunglah kita konfirmasi ke orang tua,” bebernya.

Sementara, informasi soal pendakian Naomi di Gunung Slamet, diperoleh setelah pihak sekolah menghubungi teman-teman yang juga mengikuti PKL di perusahaan kereta tersebut.

“Dari situ didapati informasi Mbak Naomi mau open trip mendaki ke Gunung Slamet,” urainya.

Kronologi Naomi Hilang

Camat Karangreja, Supriyanti, mengatakan Naomi berangkat bersama rombongan pada Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB.

Naomi dan rombongan melakukan pendakian melalui jalur Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

Kemudian, kembali lagi ke Basecamp Bambangan, Minggu (6/10/2024) sekitar pukul 21.24 WIB, melansir TribunBanyumas.com.

Pada Senin (7/10/2024) pukul 11.00 WIB, ketua rombongan melapor kepada pihak basecamp, ada satu anggotanya hilang.

1 2

Reaksi & Komentar

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ البقرة [174] Listen
Indeed, they who conceal what Allah has sent down of the Book and exchange it for a small price - those consume not into their bellies except the Fire. And Allah will not speak to them on the Day of Resurrection, nor will He purify them. And they will have a painful punishment. Al-Baqarah ( The Cow ) [174] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi