Untuk menangani kenaikan harga komoditas pangan strategis, telah dilakukan gelar pasar murah di 53 titik se Aceh. Selanjutnya pengembangan usaha pangan masyarakat kepada 12 gabungan kelompok tani (gapoktan), pemberian bantuan ongkos angkut bahan pangan.
Untuk meningkatkan produksi pertanian, kehutanan, dan perikanan, dilakukan pengadaan bibit tanaman, pupuk, dan benih ikan yang diberikan kepada petani dan kelompok tani, yaitu:
1) Pengadaan berbagai jenis bibit dan benih tanaman sebanyak 233,88 ribu batang lebih, benih 87,7 ribu ton lebih, 5,1 ribu sachet lebih, benih padi sebanyak 98,75 ribu kilogram lebih. Pengadaan bibit tanaman perkebunan sebanyak 435,05 ribu batang lebih serta pupuk sebanyak 552,8 ribu ton lebih;
2) Pengadaan benih ikan sebanyak 125 ribu ekor lebih, benih udang sebanyak 400 ribu ekor lebih dan pakan sebanyak 15,96 ribu kilogram lebih.
Dalam rangka mendorong pelaku usaha telah dilakukan upaya di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dengan capaian antara lain:
1) Nilai Tukar Petani (NTP) tahun 2023 sebesar 116,08%, meningkat jika dibandingkan tahun 2022 sebesar 110,18%. Nilai Tukar Peternak (NTPt) tahun 2023 sebesar 96,34%, meningkat jika dibandingkan tahun 2022 sebesar 93,96%. Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 110,08%, dan Nilai Tukar Pembudi Daya Ikan (NTPi) sebesar 112,55% meningkat dari tahun 2022 sebesar 110,4%;
2) Produksi tanaman pangan berupa padi sebesar 1,39 juta ton lebih, jagung 243,72 ribu ton lebih. Produksi tanaman holtikultura berupa bawang merah sebesar 11,77 ribu ton lebih, kelapa 839 ton lebih, kakao 706 ton lebih, kopi 823 ton lebih.
Daging 70,42 ribu ton lebih, dan telur 23,02 ribu ton lebih. Sedangkan untuk produksi perikanan 359,45 ribu ton lebih dengan rincian produksi perikanan tangkap sebanyak 247,43 ribu ton lebih, dan produksi perikanan budidaya sebanyak 112,01 ribu ton lebih.
Dalam mengendalikan dampak perubahan iklim dan rehabilitasi awasan hutan, dilakukan penanaman berbagai jenis bibit tanaman hutan sebanyak 1,96 juta batang lebih yang tersebar di seluruh Aceh.
Dalam upaya penghematan energi, telah dipasang lampu tenaga surya sebanyak 7.369 unit, retrofit lampu penerangan merkuri 1.336 unit, serta pemasangan instalasi listrik rumah sederhana untuk 2.535 Rumah Tangga yang tersebar di Aceh.
Di akhir penyampaian LKPJ Bustami juga mengatakan, perlu mendapat perhatian bersama, bahwa pada tahun 2024 ini ada 3 even nasional yang diaksanakan di Aceh dan butuh dukungan penuh dari semua elemen masyarakat Aceh yakni pelaksanaan Pemilu Pemilihan Presiden dan Legislatif yang telah kita lalui pada bulan Februari yang lalu, penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional AcehSumut Tahun 2024 pada bulan September dan pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota pada bulan November mendatang.
“Besar harapan kami kiranya semua pihak dapat menjaga kondisi keamanan dan kenyamanan masyarakat Aceh untuk mendukung kegiatan tersebut. Untuk itu kami menga jak semua pihak mendukung penuh penyelenggaraan PON dan Pilkada yang akan datang,” ujarnya.
Selanjutnya, Bustami juga menyampaikan bahwa pelaksanaan urusan pemerintahan bersifat wajib, pilihan, dan khusus/ istimewa sudah dilaksanakan sesuai program prioritas Pemerintah Aceh yang disepakati bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh. Keseluruhan program dimaksud disinergikan dengan kemampuan dan kebijakan anggaran dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan kualitas pelayanan, pemberdayaan, kreativitas dan partisipasi masyarakat, serta mendorong peningkatan daya saing daerah.
Bustami juga mengapresiasi kerja keras dan sinergitas dari berbagai pihak dalam menyukseskan program dan kegiatan yang telah direncanakan, sehingga tahun 2023 Pemerintah Aceh telah memperoleh berbagai prestasi dan penghargaan di tingkat nasional. []