Senin, 18/11/2024 - 21:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Cak Imin Dinilai Jujur karena Tak Tahu Istilah SGIE saat Debat Cawapres

BANDA ACEH – Pakar public relations Muhammad Sufyan mengapresiasi kejujuran cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam ajang Debat cawapres, Jumat (22/12).

Pasalnya, ketika ditanya cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka soal SGIE, Ketum PKB itu mengaku tak tahu sehingga tidak bisa menjawab. Sufyan melihat jawaban Cak Imin itu sebagai kejujuran apa adanya.

“Kalau di ruang kelas bagus dan harus. Kami dididik boleh salah, tapi tidak boleh bohong,” kata Sufyan, Sabtu (23/12).

Dirinya menyebut sikap jujur Cak Imin berbeda dengan cawapres 03 Mahfud MD ketika ditanya Gibran soal carbon capture and storage.

“Lihat Prof Mahfud jadi bulet ditanya carbon capture, karena tak jujur,” ujarnya.

Yang jelas, Sufyan menganggap hadirnya Gibran dalam kontestasi Pilpres 2024 dari hasil yang tidak baik.

“Semenarik apa pun gaya Gibran (dalam debat), dia tetap berada di panggung hasil mufakat jahat Mahkamah Keluarga. Se-sempurna apa pun tampilannya, dia tetap tidak bisa ingkari putusan MKMK bahwa ada intervensi dari eksistensinya semalam,” tegas Sufyan.

Sejumlah netizen di media sosial juga turut mengutarakan dukungan kepada Cak Imin yang jujur mengaku tidak paham SGIE.

“Saya bukan pendukung Cak Imin. Tapi bagaimana beliau mengakui atas ketidaktahuannya itu adalah satu momen keren,” tulis akun @dok****.

“Respect! Engga sungkan bertanya agar jelas maksud dari pertanyaannya,” seru akun @citramo****.

“Setidaknya Cak Imin jujur saat bilang tidak paham atas akronim yang disampaikan,” kata akun @lukman_***_****.

Di lain sisi, banyak pula komentar negatif dari warganet untuk Gibran yang disebut sengaja menggunakan istilah yang tak umum untuk “menjebak” lawan debatnya.

“Strategi Gibran: tanyakan istilah yang kurang familiar untuk memunculkan kesan lawan kurang pemahaman. Strategi Bapaknya di 2019 dulu gitu juga perasaan,” tulis akun @aisyah_****.


Reaksi & Komentar

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ البقرة [143] Listen
And thus we have made you a just community that you will be witnesses over the people and the Messenger will be a witness over you. And We did not make the qiblah which you used to face except that We might make evident who would follow the Messenger from who would turn back on his heels. And indeed, it is difficult except for those whom Allah has guided. And never would Allah have caused you to lose your faith. Indeed Allah is, to the people, Kind and Merciful. Al-Baqarah ( The Cow ) [143] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi