Jumat, 15/11/2024 - 10:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Cak Imin Jadi Menko di Kabinet Prabowo, Anies Terpaksa Tegar: Saya Hormati itu

BANDA ACEH  – Saat ini puluhan tokoh yang dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto sedang berbunga-bunga hatinya.

Mereka gembira karena akan jadi menteri, wakil menteri atau kepala badan.

Salah satu yang bahagia adalah Muhaimin Iskandar. Ketua Umum PKB yang biasa disapa Cak Imin ini tadinya sempat kesal karena Prabowo tak kunjung berkomunikasi soal jatah menteri.

Namun, setelah dipanggil dan dipastikan dapat jatah menteri, sikap Cak Imin berubah.

Anies Baswedan, mantan pasangan Cak Imin di Pilpres 2024, pun ikut menyoroti.

Ada perasaan sedih dan tak nyaman, karena Cak Imin telah meninggalkannya, namun Anies coba tegar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan hal tersebut ketika ditemui awak media di kawasan Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2024).

Melihat sikap Cak Imin yang dinilainya tak elok, namun Anies menyatakan menghormati pilihan tersebut. 

“Kita hormati saja semuanya,” ujarnya singkat.

Anies mengatakan, dirinya menghormati keputusan Cak Imin untuk bergabung dengan kabinet Prabowo-Gibran. 

Namun, yang disayangkan, kata Anies, mulai sekarang dirinya akan berseberangan dengan Cak Imin.

“Bagi saya, apabila mengikuti kontestasi dan kemudian ada yang oleh konstitusi ditetapkan sebagai pemenang, dan ada yang oleh konstitusi ditetapkan sebagai bukan pemenang, maka yang ditetapkan sebagai pemenang, berada dalam pemerintahan,” ucap Anies.

Sedangkan pihak yang kalah, lanjut Anies, seharusnya konsisten berada di luar kelompok yang menang dalam suatu perlombaan. 

Prinsip itulah yang tetap dipegang tegug Anies. Sebab, jika semua gabung di pemerintahan, ke depan akan berbahaya bagi sebuah bangsa.

Meski begitu, Anies sekali lagi mengatakan tetap menghormati keputusan Cak Imin untuk bergabung di pemerintahan Prabowo.

“Jadi saya laksanakan juga sekarang. Dan bagi yang lain yang mengambil keputusan, kita hormati aja keputusannya,” pungkas Anies.

Kabar burung yang beredar, Cak Imin akan didapuk sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) di pemerintahan Prabowo.

Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid enggan menjawab secara detail isu tersebut.

Ia hanya menegaskan, kader PKB siap ditempatkan di mana pun, baik di eksekutif maupun yudikatif.

“PKB ada di dalamnya, di kementerian maupun di DPR akan bersama-sama mengatasi masalah itu mendukung pemerintahan Pak Prabowo, insya allah berhasil insyaallah perekonomian akan bagus,” kata Jazilul.

Terkait jabatan Cak Imin di kabinet nanti, Jazilul menyebut hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden terpilih.

Menurut Jazilul, PKB siap mendukung pemerintahan Prabowo untuk mengatasi masalah ekonomi dan sosial.

“Itu prerogatif Prabowo. PKB dari awal sudah menyerahkan posisi apapun kepada Pak Prabowo, PKB berkomitmen dukung karenanya mengatasi masalah ekonomi dan masalah sosial,” ujarnya.

Ditemui seusai menghadap Prabowo, Cak Imin menegaskan PKB siap memperkuat pemerintahan Prabowo lima tahun ke depan. 

Cak Imin menyebut, PKB akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo meski tidak mendapatkan kursi di kabinet. 

“Soal posisi atau siapa, siapa saja kader PKB, saya sampaikan kepada beliau bapak Prabowo bahwa PKB dan seluruh kader-kader inti dan kader-kader utamanya siap ditugaskan atau tidak ditugaskan di dalam pemerintahan pak Prabowo,” kata Cak Imin, Senin. 

“Dengan hari ini diundang berarti PKB akan memperkuat tim pak Prabowo di dalam pemerintahan yang akan datang,” ucapnya.

Ketua Harian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ais Syafiyah Ashfar mengungkapkan alasan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mau menjadi menteri di kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto.

Ia menyebutkan, Muhaimin ingin membantu pemerintahan ke depan menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi dan sosial di masyarakat.

“Gus Muhaimin dan PKB ingin aktif terlibat dalam memecahkan persoalan ekonomi maupun berbagai penyakit sosial yang membebani kita sehari-hari,” ujar Ais dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024).

Ia mengatakan, persoalan ekonomi terasa semakin berat karena banyaknya masyarakat kelas menengah yang turun ke kelas bawah.

1 2

Reaksi & Komentar

فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا تَحِلُّ لَهُ مِن بَعْدُ حَتَّىٰ تَنكِحَ زَوْجًا غَيْرَهُ ۗ فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَن يَتَرَاجَعَا إِن ظَنَّا أَن يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۗ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ البقرة [230] Listen
And if he has divorced her [for the third time], then she is not lawful to him afterward until [after] she marries a husband other than him. And if the latter husband divorces her [or dies], there is no blame upon the woman and her former husband for returning to each other if they think that they can keep [within] the limits of Allah. These are the limits of Allah, which He makes clear to a people who know. Al-Baqarah ( The Cow ) [230] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi