Jumat, 15/11/2024 - 14:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Cak Imin: Jangan Mau Jadi Budak Setan Memusuhi Sesama Anak Bangsa, Sindir Siapa Nih?

JAKARTA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sempat menuliskan pesan kepada santri melalui akun media sosialnya. Menurutnya, sosok santri itu tidak memiliki tugas untuk mengadu domba.

Itu dituliskannya pada Senin (2/10/2023) untuk menanggapi postingan dari akun X resmi @nahdliyinbersatu. Unggahan yang dimaksud menampilkan potongan video Gus Kautsar yang tengah berceramah tentang sosok santri.

Kemudian, Cak Imin menuliskan pesan yang serupa.

“Bukanlah santri kalau memecah belah dan mengadu domba,” kata Cak Imin dikutip melalui akun X pribadinya @cakiminiNOW pada Selasa (3/10/2023).

“Mari jaga ukhuwwah santriyah, ukhuwah nahdliyyah dan ukhuwwah islamiyyah,” sambungnya.

Selain itu, ada satu pesan Cak Imin yang cukup tajam. Entah menyinggung siapa, bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan itu meminta kepada sosok santri untuk menolak apabila dijadikan budak setan.

“Jangan mau jadi budak setan dengan memusuhi sesama anak bangsa,” pesannya.

Meski hanya memberikan pesan, namun warganet sepertinya memahami maksud Cak Imin. Sebab, dari kolom komentar banyak yang menyinggung nama Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

“Kode keras dari arogansi Yakult?” tanya pemilik akun @Ak*****.

Perseteruan Menag Yaqut

Menag Yaqut mendapatkan perhatian khusus dari elite PKB termasuk Cak Imin akibat pernyataannya soal sosok calon pemimpin. Pada sebuah pidatonya, Cak Imin meminta kepada masyarakat untuk tidak memilih calon pemimpin hanya dengan modal mulut manis dan wajah tampan.

PKB disebut bakal melakukan pendisiplinan terhadap kadernya.

“Kalau posisinya sebagai menteri, ya, presiden lah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan,” kata Waketum PKB Jazilul Fawaid, kepada wartawan, Minggu (1/10/2023).

Karena berstatus sebagai menteri, ia juga berharap kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengevaluasi Yaqut.

Di sisi lain, Jazilul sempat meminta Menag Yaqut untuk lebih hati-hati dalam berucap. Terlebih Yaqut kini menjadi pejabat publik.

“Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu,” ujarnya.

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ البقرة [286] Listen
Allah does not charge a soul except [with that within] its capacity. It will have [the consequence of] what [good] it has gained, and it will bear [the consequence of] what [evil] it has earned. "Our Lord, do not impose blame upon us if we have forgotten or erred. Our Lord, and lay not upon us a burden like that which You laid upon those before us. Our Lord, and burden us not with that which we have no ability to bear. And pardon us; and forgive us; and have mercy upon us. You are our protector, so give us victory over the disbelieving people." Al-Baqarah ( The Cow ) [286] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi