Cegah Kebocoran Data, Menkominfo Minta Masyarakat Jaga NIK Sendiri, Warganet: Percuma Bayar Pajak

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH –  Data regisrasi kartu SIM yang berisi NIK, nomor telepon, operator sesuler diduga bocor dan diperjualbelikan.

Setidaknya ada sekitar 1,3 miluar data milik warga yang mengalami kebocoran dan diperjualbelikan.

ADVERTISEMENTS

Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G plate menyebutkan bahwa masyarakat perlu menjadi data kependudukan atau NIK masing-masing

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, menjaga NIK bisa dilakukan untuk mencegah dari risiko kebocoran data pribadi.

ADVERTISEMENTS

Johnny menyebutkan bahwa warga harus tanggung jawab untuk menjaga NIK masing-masing.

ADVERTISEMENTS

Dia juga menyarankan agar masyarakat perlu sering mengganti kata sandi atau password platform digital.

ADVERTISEMENTS

Tanggapan dari Menkominfo tersebut sontak mengundang berbagai reaksi publik.

ADVERTISEMENTS

Dalam hal ini, pernyataan Johnny G Plate yang diuggah kembali oleh akun Instagram @fakta.indo mendapatkan ratusan komentar dari warganet.

“Percuma banget bayar pajak buat ngegaji ginian,” komentar warganet.

“Ibarat satpam komplek minta orang jaga rumah masing-masing,” imbuh warganet lain.

“Siapa sih yang mengatur suruh input data NIK ketika mendaftar melalui platform digital? Jujur gue aja malas kalau nginput NIK,” tambah lainnya.

“Gimana enggak bocor kalau apa-apa harus pakai NIK. Beli kartu perdana aja harus pakai NIK juga,” tulis warganet di kolom komentar.

“Kemarin yang nyuruh ini itu daftar pakai NIK siapa? Kok sekarang lepas tanggungjawab kocak sekali para pemeran di negeri konoha,” timpal lainnya.

Exit mobile version