BANDA ACEH – Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh, Nahrawi Noerdin meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat untuk memperketat pengawasan di tiap-tiap SPBU di wilayah tersebut.
Hal ini dikatakan Nahrawi menanggapi terkait antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi BBM di SPBU kawasan Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Menurutnya, antrean kendaraan di SPBU ini sudah lama terjadi.
“Kondisi ini selain dapat mengganggu arus lalu lintas juga terganggunya usaha dagang warga di kawasan tersebut,” ujar Nahrawi dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6/2023).
Menurut pengusaha yang akrab disapa Toke Awi ini, pengawasan dari pemerintah sangat penting dilakukan untuk mencegah anrean panjang kendaraan di SPBU tersebut. Selain itu, dia juga menduga ada indikasi kendaaran roda empat yang mengisi BBM secara berulang.
“Perlu pengawasan dan pemeriksaan bagi setiap kendaraan yang akan mengisi BBM subsidi, sehingga BBM tersebut bisa mereka dapatkan sesuai yang ditentukan,” tegasnya
Toke Awi menjelaskan, pemerintah wajib melakukan pengecekan pada setiap mobil yang antre, jika ada kendaraan roda empat yang menggunakan nomor polosi (nopol) atau plat bodong, maka segera laporkan ke Pertamina.
“Jika ditemukan, segera lapor ke Pertamina. Sebab ada indikasi oknum yang mengelabui petugas SPBU dengan menganti plat kendaraan,” jelas owner D’Energy Cafe, Lamsayeun, Aceh Besar ini.
Dia menambahkan, bahwa pasokkan BBM ke kabupaten barat selatan Aceh hingga saat ini belum ada kendala. Pasokan BBM selalu tersalurkan sesuai kebutuhan.
“Jangan ada pembiaran, segera laporkan ke Pertamina jika ada indikasi kecurangan, agar Pertamina bisa bertindak,” tutupnya.[]