Sabtu, 16/11/2024 - 06:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Cegah Stunting dengan Intervensi Sensitif dan Spesifik

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Aceh, Sulasmi, menjelaskan bahwa anak stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan gizi kronis dan infeksi yang berulang.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Tandanya panjang anak atau tinggi badannya itu berada dibawah standar. Kalau dibilang stunting itu pendek, yang pendek itu stunting,” kata Sulasmi, Jumat (4/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sulasmi menjelaskan, mengapa terjadinya stunting itu dikarenakan sewaktu sang ibu hamil, kekurangan asupan gizi. Sehingga anak yang dilahirkannya juga gizinya tidak cukup dan mengalami stunting.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Ia menyebutkan jika berbicara stunting bukan hanya soal tinggi dan panjang badan sang anak, akan tetapi juga otaknya atau kognitifnya diperlu diperhatikan secara baik.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Sulasmi menjelaskan, bahwa stunting pada anak bisa dicegah dengan memperbaiki asupan gizi yang bagus. Selain itu, ada dua pencegahan yang perlu dilakukan yaitu intervensi sensitif dan spesifik.

Berita Lainnya:
Lagi, Pj Bupati Iswanto Serahkan Rumah Bantuan Siap Huni
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Menurutnya, intervensi spesifik itu khusus dilakukan oleh pihak kesehatan sedangkan yang sensitif itu dilakukan pihak diluar kesehatan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Intervensi spesifi kita mulai dari remaja putri di tingkat SMP dan SMA itu dikasih tablet tambah darah atau Fe. Itu kemarin ada aksi bergizi, minum semuanya remaja putri SMP, SMA, Madrasah, hingga dayah. Kalau intervensi sensitif itu dilakukan oleh Dinas Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Pendidikan di Paud-nya kemudian juga PUPR untuk sanitasinya,” jelasnya.

Ia mengatakan, pemberian tablet Fe kepada remaja putri karena mereka adalah calon-calon ibu di masa mendatang. Mereka ini, kata dia, tidak boleh pucat, lelah, lesu, dan loyo. Sehingga mereka menjadi calon ibu yang bersih dari anemia dan saat melahirkan anaknya tidak stunting.

Berita Lainnya:
Wamentan Dukung Safaruddin di Pilkada Abdya: Anak Ideologisnya Pak Prabowo

“Kemudian pada saat dia hamil nanti ibu hamil itu harus periksa kehamilan. Kalau dulu empat kali dalam sembilan bulan, sekarang enam kali selama kehamilan,” ujarnya.

Dimana sang ibu tersebut diwajibkan dua kali melakukan pemeriksaan ke dokter, dua kali dia harus pake USG, sehingga dia tahu apakah letak lintang, letak sungsang, apakah anaknya cacat bisa tahu dari USG.

Sulasmi mengatakan, tablet tambah darah juga diberikan kepada ibu hamil. Jika pada remaja putri wajib minum satu kali satu tablet seminggu, ibu hamil minumnya satu kali satu tablet setiap hari selama 90 hari minimal.

“Lebih boleh kurang jangan. Jadi yang remaja tadi seminggu sekali satu tablet sepanjang tahun 52 tablet. Semua itu untuk mencegah anak-anak yang stunting,” demikian Sulasmi.[]


Reaksi & Komentar

وَقَالُوا كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ تَهْتَدُوا ۗ قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ البقرة [135] Listen
They say, "Be Jews or Christians [so] you will be guided." Say, "Rather, [we follow] the religion of Abraham, inclining toward truth, and he was not of the polytheists." Al-Baqarah ( The Cow ) [135] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi