BANDA ACEH – Perjuangan dan keinginan Petrus Guru dan istrinya Ferdiana Emiliana Nuhan agar anaknya menjadi anggota Polri berakhir menyedihkan.
Pasalnya, Petrus dan istrinya dijanjikan kalau anaknya akan jadi polisi. Namun syaratnya harus menyetor uang.
Uang itu lalu disetor ke TT, oknum anggota Polres Nagekeo. Alhasil, uang disetor anak mereka tidak berpakaian dinas.
Ferdiana, istri dari Petrus Guru kepada TRIBUNFLORES.COM di Mbay, Rabu, 16 November 2022 siang mengisahkan, ia dan suaminya terpaksa meminjam uang di koperasi, mengadaikan sawah dan meminta bantuan keluarga.
“Kami pinjam uang di koperasi. Kami ajukan kredit. Kami gadaikan sawah lalu minta keluarga bantu. Begitu anak kami tidak lulus keluarga datang tagih. Petugas koperasi datang karena harus setor. Sawah kami sudah kami gadaikan. Jadi, kami minta tolong uang kami dikembalikan dan TT,oknum polisi ini harus diproses biar jangan ada korban seperti kami ini,”paparnya.
Ia pun mengatakan, pihaknya meminta bantuan kepada Kapolri dan Kapolres Nagekeo agar bisa membantu mengembalikan uang yang telah diberikan kepada TT, oknum polisi di Nagekeo.
“Kami ini orang kecil. Kami hanya minta uang kami dikembalikan. Sesuai kesepakatan Pak TT bilang kepalanya jadi taruhan kalau anak kami akan lulus polisi. Kalau tidak lulus uang dikembalikan. Sampai sekarang uang belum kembalikan. Kami sudah lapor tapi kami belum dipertemukan dengan TT. Kami minta Pak Kapolres Nagekeo pertemukan kami dengan TT,”ujarnya.
Sebelumnya, mimpi Petrus Guru dan Petrus Nani Dua, warga Kabupaten Nagekeo anaknya menjadi anggota Polri tak kesampaian.
Padahal Petrus dan Nani sudah diimingi-imingi alias dijanjikan kalau anaknya bisa jadi polisi. Akan tetapi syaratnya harus menyetor uang.
Yang mana uang itu disetor kepada TT, oknum anggota Polres Nagekeo. Namun habis menyetor uang malah anak-anak mereka tidak berpakaian dinas polisi.
Ferdiana Emialiana Nuhan, istri dari Petrus Guru dalam wawancaranya dengan TRIBUNFLORES.COM di Mbay, Rabu, 16 November 2022 siang menjelaskan, anaknya Ferdinandus Guru Dua awalnya sudah testing TNI tapi tidak lulus.
Kemudian TT, oknum polisi ini lalu dengar kalau Ferdinandus mau testing polisi sehingga ia datang ke rumah.
“Pada suatu ketika saat sore hari, TT, oknum polisi datang bertamu ke rumah kami. Kami masih putar kopi buat Pak TT. Ia lalu bilang kalau ia bisa bantu anak kami jadi polisi asalkan siap uang. TT lalu janji datang ke rumah kami minggu depan usai pertemuan pertama. Kami lalu setor uang Rp 30 juta kepada TT tahun 2021. Selanjutnya, kami ada kasih semuanya berjumlah Rp 80 juta. Ada juga keluarga Petrus Nani Dua, yang anaknya testing ada setor Rp 130 juta kepada TT. Kami setor langsung ke TT, oknum polisi ini. Dia malah bilang ke kami bisa bantu karena kakaknya ada di Polda NTT,” kata Ferdiana.
Lantaran anaknya tidak lolos polisi, lanjutnya, ia dan keluarga lalu memutuskan melapor ke Propam Polres Nagekeo.
“Kami sudah ke Polres Nagekeo. Tapi sampai sekarang kami belum dipanggil lagi,”paparnya.