Debat capres menampilkan ‘perseteruan’ antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Banyak penilaian yang sudah dikeluarkan tentang penampilan ketiganya, termasuk dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Ketua Departemen Hubungan Internasional CSIS, Lina Alexandra, mengatakan, ketiga capres menampilkan berbagai program yang ditawarkan. Tapi, ada catatan khusus bagi CSIS untuk Prabowo.
“Prabowo totally lost karena dia hanya fokus pukul balik Anies,” ujar Lina dalam konferensi pers, di kantor CSIS, Jakarta, Senin (8/1).
Sepanjang debat, Anies dan Prabowo memang kerap terlibat dalam debat panas. Anies berulang kali menyinggung pembelian alutsista bekas oleh Prabowo.
Belum lagi etika yang ditanyakan Anies ke Prabowo. Prabowo bahkan menyebut Anies tidak etis dan tidak pantas sebagai profesor membahas etika dalam debat.
“Dia juga tidak suka dikritik terus menerus mengenai alutsista bekas dan sebagainya,” tambah dia.
Lina menilai, pada penyampaian visi-misi, Prabowo tak banyak berubah. Sama-sama membahas soal posisi sebagai tetangga yang baik, seperti pemaparan di CSIS.
Namun, seiring berjalannya debat, Prabowo makin terlihat tidak menguasai materi debat.
“Namun, yang bisa kami amati adalah pernyataannya tidak sinkron karena kemudian dilanjutkan dengan pernyataan-pernyataan yang sangat nasionalistik. Di dalam debatnya, Pak Prabowo seringkali mengatakan data paslon lain salah tapi tidak memberikan data pembanding,” ucap dia.