Cuma Metik Buah di Australia, Pasangan TKI Ini Raup Penghasilan Rp4 juta Sehari

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Saat ini, ada banyak Warga Negara Indonesia yang bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di negara orang lain di sektor informal maupun formal.Beberapa diantara mereka ada yang bisa hidup makmur. Salah satunya adalah pasangan Rudi dan Elina yang bekerja sebagai TKI pemetik buah blueberry di Australia.

Kesuksesannya tersebut, ia bagikan lewat video di kanal Youtubenya @Dewe Vlog.

ADVERTISEMENTS

Dia menceritakan bahwa dirinya dan para pemetik buah blueberry lainnya diberi upah sebanyak Rp1–Rp4 juta rupiah setiap hari.

ADVERTISEMENTS

Secara gamblang, dalam video berdurasi 23 menit itu, Rudi menceritakan aktivitas sehari-harinya bersama Elina sebagai buruh pemetik buah.

ADVERTISEMENTS

Dimulai dari persiapan sebelum berangkat kerja (sekitar pukul 6.30 atau 7.00 waktu setempat) hingga pulang kerja (sekitar pukul 3.30 waktu setempat).

ADVERTISEMENTS

Lokasi tempat tinggal mereka berdua tidak jauh dari lokasi perkebunan blueberry—hanya berjarak waktu 10 menit.

ADVERTISEMENTS

Dan mereka biasa datang ke perkebunan mengendarai mobil pribadi. Tidak hanya mereka, tapi para buruh lain yang seprofesi dengan mereka pun mengendarai mobil. Luar biasa bukan?

ADVERTISEMENTS

Menurut pengakuan Rudy, ia dan Elina bisa memetik buah blueberry sebanyak 67–68 kilogram per hari.

“Yang jika dikalikan dengan 2–3 dolar Australia hasilnya berkisar di angka 180-an dolar Australia (atau setara 1,4 juta rupiah per orang),” ujarnya dikutip Hops.ID pada Kamis 4 Januari 2024.

Jumlah yang disebutkan Rudy bisa dibilang masih jauh lebih sedikit. Pasalnya, sebelumnya pernah ada TKI yang berhasil mendapatkan upah sampai 30 juta rupiah per minggu (atau rata-rata sekitar 4,2 juta rupiah per hari).

“Tapi, sistem hitungan para buruh pemetik buah telah berbeda antara dulu dengan sekarang. Jika dulu, para pemetik buah dihitung berdasarkan kinerja jumlah buah yang berhasil dipetik. Sekarang sistemnya dihitung berdasarkan jam kerja (per jam dibayar minimal 25,41 dolar Australia),” katanya.

Meskipun jumlah upah yang didapatkan bertambah sedikit, tapi para buruh memiliki jaminan keamanan atas upah yang manusiawi.

Rudy dan Elina hanyalah salah satu contoh di antara para TKI di Australia yang berhasil mendulang manisnya hidup di negeri orang. Apalagi, pekerjaan yang mereka lakukan tidak memakan tenaga—sesuai apa yang dikerjakan oleh mereka.***

Sumber: hops

Exit mobile version