HARIANACEH.co.id|Aceh Utara – Cut Yanti Nora, alias Cut Samudera Pasai, adalah seorang perempuan yang memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh Utara. Ia adalah Ketua Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) dan anggota Dewan Syura Inong Aceh (DSIA) Aceh Utara, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan.
Cut Nora mengaku terinspirasi oleh sosok Cut Nyak Dhien, pahlawan perempuan Aceh yang berjuang melawan penjajah Belanda. Ia ingin mengangkat potensi perempuan Aceh melalui berbagai usaha yang ia rintis, baik di bidang kuliner, kerajinan, maupun fashion, seperti “Daputjut”, “Bungong Jaroe,” “Babahroet,” dan “Rumah Jahit Panton Labu” adalah beberapa inisiatif yang telah membantu banyak perempuan menemukan kemandirian ekonomi.
Sebagai pengusaha, Cut Nora tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mempromosikan kekayaan budaya Aceh ke tingkat nasional melalui produk-produk berkualitas. Produk tersebut telah dipamerkan di berbagai bazar di Jakarta dan mendapat apresiasi dari anggota DPR RI dan sejumlah pejabat BUMN.
“Produk produk ini menunjukkan kreativitas dan keterampilan perempuan Aceh. Kami juga ingin melestarikan budaya Aceh melalui produk ini,” kata Cut Nora yang juga pemilik usaha air mineral Ainiqua Aceh Utara itu saat dihubungi orinews.id, Kamis (2/11/2023).
Ia mengatakan, dirinya tidak hanya ingin menciptakan lapangan kerja bagi perempuan Aceh, tetapi juga ingin mempromosikan kekayaan budaya Aceh kepada masyarakat luas. Ia telah banyak memproduksi busana muslim dengan motif bordiran khas Aceh.
Bahkan, Cut Nora berencana meluncurkan motif bordiran terbaru dengan tema Samudera Pasai, kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berada di wilayah Aceh Utara.
“Kami ingin mengenalkan sejarah dan kejayaan kerajaan Samudera Pasai melalui motif bordiran ini. Kami juga ingin menunjukkan bahwa perempuan Aceh memiliki warisan budaya yang luar biasa,” ujarnya.
Dalam menjalankan usahanya, Cut Nora tidak sendirian. Ia dibantu oleh para perempuan binaannya yang tersebar di beberapa desa di Aceh Utara. Ia memberikan pelatihan dan bimbingan kepada mereka agar dapat menghasilkan produk-produk berkualitas dan berdaya saing.
Selain itu, Cut Nora mengaku mendapat dukungan dari Ibu Jamila, istri Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Muslim dalam mengembangkan UMKM.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Jamila yang telah banyak mensupport UMKM di Aceh Utara,” ucapnya.
Meski demikian, Cut Nora juga mengakui masih banyak tantangan dalam mengembangkan UMKM di Aceh Utara. Salah satunya adalah meningkatkan etos kerja pengrajin yang seringkali fluktuatif.
Cut Nora menegaskan, visinya adalah menjadikan perempuan Aceh sebagai pemimpin yang kuat dan mandiri, tanpa melepaskan peran mereka sebagai istri dan ibu. Ia mendorong mereka untuk terus berkarya dan berusaha seperti Khadijah istri Rasulullah, seorang sosok perempuan Muslimah berkualitas.
“Perempuan Aceh harus bisa menjadi contoh bagi perempuan lainnya. Kami harus bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa,” tutur Cut Nora, yang juga politisi perempuan dari Partai Demokrat yang bakal maju sebagai Caleg DPR-RI Dapil Aceh 2 pada Pemilu 2024 mendatang. [*]
Artikel Cut Samudera Pasai, Penggerak UMKM di Aceh yang Menginspirasi pertama kali tampil pada HARIANACEH.co.id.