Jumat, 15/11/2024 - 13:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Daftar Cawagub Aceh, Ini Profil Prof Marniati

“Langkah ini merupakan awal dari perjalanan kita untuk mewujudkan Aceh yang lebih baik, makmur, adil, dan sejahtera,” ucap Prof. Marniati dalam wawancara dengan orinews.id.

Prof. Marniati, yang memiliki latar belakang keluarga yang kuat dalam keislaman dan keusahawanan, telah menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi dalam proses pendaftaran ini, yang sejalan dengan kebijakan Partai Aceh.

“Kita semua, dari Partai Aceh hingga seluruh rakyat Aceh, memiliki mimpi yang sama untuk melihat Aceh berkembang,” tambahnya.

Lahir di Lhok Nibong, Kabupaten Aceh Timur, pada 25 Mei 1981, Prof. Marniati tumbuh dalam keluarga yang mengajarkan keseimbangan antara ubudiyah dan mu’amalat, serta hubungan yang erat dengan Sang Khalik. Pengalaman awalnya dalam bisnis di warung makan keluarga telah membentuk dasar kewiraswastaannya yang kuat.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Lhok Nibong, Prof. Marniati melanjutkan studinya di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, di mana ia akhirnya menemukan minatnya yang sejati dalam bidang akuntansi. Pengalamannya dalam mengelola keuangan dan SDM di outlet penjualan handphone milik keluarganya semakin memperkuat kemampuannya dalam bidang kewiraswastaan.

Menikah dengan Dedi Zefrizal ST, pasca-tsunami, Prof. Marniati telah memperlihatkan ketahanan dan kebahagiaan dalam menghadapi tantangan. Kini, sebagai ibu dari empat anak dan Rektor UUI, ia telah menunjukkan kepemimpinan dan dedikasi yang kuat dalam dunia pendidikan dan kesehatan di Aceh.

Dengan visi yang jelas dan pengalaman yang luas, Prof. Marniati siap untuk mengambil langkah selanjutnya dalam karirnya dengan mendaftar sebagai Cawagub Aceh, berharap untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi tanah kelahirannya.

Dengan pencalonannya ini, Prof. Marniati tidak hanya menunjukkan keberanian untuk terjun ke dunia politik tetapi juga menegaskan komitmennya untuk memajukan Aceh melalui pendekatan yang berakar pada nilai-nilai pendidikan, kesehatan dan kewiraswastaan.

Profil lengkap Prof. Adjunct, Dr. Marniati M.Kes, sosok perempuan satu-satunya yang mendaftar sebagai Cawagub mendampingi Muzakir Manaf alias Mualem pada Pilkada 2024.

Prof Marniati adalah wanita kelahiran Lhok Nibong, 25 Mei 1981. Ia merupakan rektor perempuan pertama di Provinsi Aceh yang sudah membuktikan sepak terjang dan peranannya dalam kemajuan dunia pendidikan di Aceh.

Sejumlah prestasi dan pencapaian yang sudah didapat sepanjang menjalani peranannya sebagai Rektor UUI. Prof. Marniati yang mendapat gelar kehormatan tertinggi ‘Professor Adjunct dari tahun 2015 dari University Malaysia Perlis (UNIMAP), Malaysia, atas peran dan kontribusinya terhadap kemajuan UNIMAP Malaysia.

Sosok perempuan yang tangguh dan berdedikasi tinggi ini berkarir sejak tahun 2004 hingga sekarang, sudah 20 tahun berkiprah di perguruan tinggi sebagai rektor perempuan pertama di Bumi Serambi Mekkah.

Adapun perjalanan karier Prof Marniati bermula dari Staff administrasi STIKES Ubudiyah (2005), Pembantu Ketua II STIKES Ubudiyah (2006), Ketua STIKES Ubudiyah (2008), Pendiri dan owner Rumah Sakit Ubudiyah Indonesia (2009), Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) (2014), Direktur Utama/owner UB ON TV (2016), Pendiri / Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pembangunan Indonesia (IKAWAPI) 2016.

Tak hanya itu, Prof. Marniati juga sebagai pencetus berdirinya TV kampus pertama di Sumatera dengan stasiun UB on TV di channel 57 UHF dengan visinya untuk menyebarluaskan edukasi kepada masyarakat luas.

Prof Marniati juga dikenal sebagai pebisnis wanita bidang importir tenaga surya dan elektronik, pebisnis wanita bidang media elektronik, dan pendiri Universitas Deztron Indonesia. []


Reaksi & Komentar

أَوَلَا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ البقرة [77] Listen
But do they not know that Allah knows what they conceal and what they declare? Al-Baqarah ( The Cow ) [77] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi