Keempat, terhindar dari azab pada hari kiamat.
Rasulullah saw bersabda:
”Tidaklah seorang muslim berbuat dosa kecuali Malaikat berdiri selama tiga saat (jam). Bila ia beristighfar dari dosanya maka Malaikat itu tidak mencatatnya dan Allah tidak akan menyiksanya pada hari kiamat.” (HR Hakim)
Bacaan Istighfar
Baginda Rasulullah saw mengajarkan umatnya ucapan istighfar dalam kehidupan sehari-hari, yang artinya:
“Barangsiapa mengucapkan kalimat: Aku memohon ampun kepada Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Hidup dan Yang Mengayomi. Aku bertobat kepadaNya, maka diampuni dosa-dosanya meskipun ia pernah lari dari barisan perang”. (HR Abu Dawud dan At-Turmuzi dan Al-Hakim).
Dari Ubadah Bin As-Shamit radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang terjaga di malam hari lalu mengucapkan zikir, “Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Hanya milikNya kerajaan dan hanya milikNya pula segala pujian. Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah ampunilah aku. Lalu berdo’a, niscaya dikabulkan do’anya. Jika dia shalat, niscaya diterima shalatnya”. (HR Bukhari).
Diriwayatkan dari Syaddad Bin Aus radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Penghulu istighfar adalah ucapan seorang hamba, yang artinya:
“Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah ciptakan diriku, dan aku hambaMu, aku tetap setia memegang janjiMu dengan segala kemampuanku, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan perbuatanku, aku mengakui besarnya nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Barangsiapa yang mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum menjelang sore, maka masuklah ia ke dalam surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum menjelang pagi, maka diapun termasuk penghuni surga”. (HR Bukhari).
Dari beberapa hadist dapat dipahami, mengucapkan istighfar boleh kapan saja dan setiap saat, pagi, siang, sore dan malam. Sangat diutamakan pada waktu-waktu mustajab doa.
Tak ada yang bisa menjamin manusia bersih dari dosa. Karena itu, Allah menganjurkan hamba-Nya untuk senantiasa beristighfar atas segala kesalahan dan dosa yang diperbuat. Istighfar adalah satu bentuk zikir untuk mengingat Allah.
Dr Aidh Al Qarni dalam bukunya ‘La Tahzan’ menulis, istighfar merupakan bentuk kasih sayang Allah swt terhadap hamba-Nya. Istighfar mampu membuka gembok-gembok pengunci, mendamaikan hati, melenyapkan keresahan, serta mendatangkan ketenangan batin bagi siapa pun yang melakukannya.
Karena itu, ingatlah, bahwa ampunan Allah itu sungguh maha luas. Allah Swt akan mengampuni siapa pun yang pernah berbuat dosa, menerima tobat mereka, memaafkan dan menutupi kesalahan hambanya.
Dengan rutin membaca istighfar akan mendatangkan ketenangan batin, sebab Allah Swt melimpahkan rahmat-Nya dan memberikan pengampunan yang tidak terbatas pada manusia yang bertobat. Sungguh tiada zat yang Maha Pengampun selain Allah Swt. (smh)