Aceh Besar- Sebanyak 17 mahasiswa asal Aceh yang dievakuasi dari Sudan berhasil mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar sekitar pukul 14.05 WIB.
Kepulangan para mahasiswa tersebut dilakukan akibat perang antara tentara Sudan dan Paramiliter Rappid Support Forces (RSF) di Khartoum.
Terlihat keluarga yang meyambut kepulangan para mahasiswa tersebut menangis setibanya para mahasiswa di bandara.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Yusrizal mengatakan, kepulangan 18 mahasiswa itu adalah kloter kedua yang dilakukan oleh pemerintah Aceh.
“Kepulangan mahasiswa kita dari Sudan ini merupakan kloter kedua sebanyak 18 orang, sebelumnya kloter pertama 26 orang,” kata Yusrizal, Selasa (2/5/2023).
Yusrizal menjelaskan, jumlah mahasiswa asal Aceh dari Sudan yang diterbangkan lewat Bandara Soekarno Hatta tersebut seharusnya berjumlah 21 orang, namun karena tiga orang lainnya memutuskan untuk menetap di Jakarta dengan alasan ada keluarga, dan satu orang melalui jalur Medan, sehingga yang mendarat di Bandara SIM hanya 17 orang.
Ia juga menyebutkan seluruh mahasiswa asal Aceh sudah berhasil dievakuasi meskipun beberapa belum dapat dipulangkan dan masih bertahan di Jeddah.
“Konfirmasi kita terakhir, bahwa semua mahasiswa sudah berhasil di evakuasi keluar dari wilayah konflik di Sudan dan beberapa mahasiswa berada di Jeddah,”
Berdasarkan data dari pemerintah, ada 57 orang warga Aceh yang berada di Sudan dan akan dipulangkan secara bertahap oleh pemerintah.
Kebanyakan warga Aceh di Sudan merupakan pelajar yang sedang menempuh pendidikan akhir (mahasiswa).
Muhammad Al Faruqi, salah satu mahasiswa yang berhasil pulang di kloter dua itu menceritakan perjuangan mereka saat dievakuasi keluar dari kawasan konflik yang jaraknya memakan waktu hingga 12 jam lebih.
“Kami dievakuasi ke Jeddah, melalui pesawat dan kapal. Kemudian kami diberangkatkan ke Jakarta dan ditampung di Asrama Haji yang selanjutnya kami dipulangkan ke Aceh,” ucapnya.
Al faruqi mengatakan kondisi Sudan saat ini tidak bisa diprediksi karena kedua belah pihak mengklaim menguasai Sudan.
Faruqi berharap konflik yang terjadi segera berakhir sehingga mereka dapat kembali dan menyelesaikan pendidikan.
“Kalau kondisi di sana sudah kondusif, tentunya kita berharap bisa kembali dan menyelesaikan pendidikan di sana,” harapnya.