Wahyu keprabon Prabowo bukan diperoleh melalui sistem monarki yang turun temurun, akan tetapi harus berjuang keras melalui pemilu demokratis dalam sistem Republik. Capaian karier kepemimpinannya melampaui para leluhur sedari Sultan Agung sampai sekarang.
Mengapa demikian, Indonesia yang dipimpin Prabowo dari segi geografis dan demografis lebih luas dan lebih besar. Beda halnya dengan wilayah Kesultanan Islam Mataram yang menguasai sebagian Pulau Jawa dan jumlah penduduk yang belum sebesar sekarang yang sudah tembus 287 juta jiwa.
Apakah Prabowo bisa menjadi legenda layaknya para leluhurnya? Seperti Sultan Agung yang gagah berani mewariskan nilai patriotisme dan kepahlawanan? Sukses memboyong istana dari Kuta Gede ke lokasi sekarang? Berhasil melanjutkan pemindahan Ibu Kota Negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN)? Dan seterusnya.
Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, bergantung realisasi visi, misi, dan program Prabowo memimpin Indonesia dalam 5 tahun mendatang. Waktu yang tersedia tak terlalu lama untuk menyulap negeri ini menjadi negara maju dalam segala bidang dan aspek kehidupan. Semoga!
*) Penulis adalah Pendiri Eksan Institute dan Penulis Buku “Kerikil Di Balik Sepatu Anies”