Jumat, 15/11/2024 - 11:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dear Bu Puan, Begini Cara Menanam Padi yang Benar Ala Wong Cilik Sesungguhnya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ketua DPR RI Puan Maharani kini viral gara-gara tertangkap kamera menanam padi bersama beberapa petani di sebuah sawah di suatu daerah.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Alih-alih mendapatkan pujian atas aksinya tersebut, Puan justru menjadi bulan-bulanan warganet gegara menanam dengan langkah maju, bukan mundur!

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kini, video Puan menanam padi tersebut tersebar luas dan dibanjiri oleh kritik pedas dari warganet. Mayoritas dari mereka melayangkan kritik kepada Puan yang menanam padi dengan cara melangkah maju ke depan.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Wkwkwkkw akhirnya petani bisa maju juga,” sindiri seorang warganet via Twitter sembari menggungah video Puan menanam padi, Rabu (28/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Baru tahu sekarang cara nanem padi dengan cara maju gini ,” timpal lainnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Berkaca dari ‘kesalahan’ sang ketua DPR RI, bagaimana teknik menanam padi yang tepat? Berikut penjelasannya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menanam padi dengan teknik nandur: Nanam mundur

Konon, istilah menanam dalam bahasa Jawa yakni nandur merupakan singkatan dari nanam nata lan mundur (menanam rapih dan dilakukan melangkah mundur). Teknik tersebut berlawanan dengan yang dilakukan Puan dalam cuplikan video tersebut.

Berita Lainnya:
MK Kabulkan Gugatan UU Ciptaker, Menko Perekonomian Kumpulkan Anak Buah

Bukan cuma diartikan secara harafiah, ada filosof khusus kenapa nandur alias nanam padi harus mundur. 

Hal ini dilakukan agar bibit-bibit padi yang sudah ditancapkan ke tanah berair tidak terinjak kaki lagi. Yah, mirip-mirip seperti saat kita ngepel lantai agar bagian yang sudah rapi nggak kotor atau berantakan lagi.

Selain itu, berikut penjelasan tata cara dan teknik menanam padi sebagaimana yang dijelaskan melalui laman resmi pemerintah kelurahan Bawuran, Bantul, Yogyakarta.

Mempersiapkan media tanam

Sebelum bibit padi ditanam, maka langkah pertama kali yang harus dilakukan adalah mempersiapkan lahan atau media tanam. Pertama-tama, pastikan tidak ada rumput liar atau tanaman hama yang tumbuh di lahan sawah. Untuk mengolah agar tanah yang digunakan subur, maka perlu dibajak menggunakan bantuan alat tradisional maupun mesin.

Tanah kemudian dialiri air hingga mencapai ketinggian 10 cm dan tanah sudah cukup berlumpur untuk ditanami padi.

Memilih bibit padi yang unggul

Usai lahan sawah siap untuk ditanami padi, petani akan memilih bibit atau varietas padi tertentu yang hendak ditanam. Benih padi juga akan diperiksa kualitasnya agar layak ditanam dengan cara direndam ke dalam air.

Berita Lainnya:
Empat Santri Sukabumi Meninggal Usai Tertimpa Dinding Kolam, Warga Dengar Teriakan

Menyemai padi

Setelah memilih benih yang cocok, maka bibit akan disemai di wadah tertentu agar siap ditanam di lahan sawah. Lahan persemaian juga diberikan pupuk agar padi yang tumbuh menjadi subur.

Menanam padi

Memasuki langkah terpenting yakni penanaman padi. Penanaman padi dilakukan jika benih yang disemai sudah tumbuh dauh yang lebat. Kemudian padi yang sudah disemai tadi dimasukan perlahan ke lahan tanam yang sudah dialiri air dan sudah cukup berlumpur.

Merawat lahan tanam

Usai ditanam, padi harus dirawat dengan cara menyiangi rumput liar, mengairi lahan tanam, serta melakukan pemupukan agar nutrisi padi tercukupi.

Mencegah padi terserang dari hama dan penyakit

Padi juga akan diberikan pestisida alami maupun buatan agar tidak terserang penyakit maupun hama.

Memanen padi

Setelah padi menguning dan merunduk, maka masuk ke tahapan pemanenan menggunakan sabit gerigi


Reaksi & Komentar

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِندَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِن قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ البقرة [191] Listen
And kill them wherever you overtake them and expel them from wherever they have expelled you, and fitnah is worse than killing. And do not fight them at al-Masjid al- Haram until they fight you there. But if they fight you, then kill them. Such is the recompense of the disbelievers. Al-Baqarah ( The Cow ) [191] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi