BANDA ACEH -Terkait dengan penyebaran penyakit mulut kuku (PMK) hewan ternak, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) gerak cepat mengambil langkah untuk menekan penyakit tersebut.
Menurut Dedi, membeli dan memusnahkan ternak yang terjangkit PMK, jadi solusi yang memperlambat penyebaran wabah PMK di Indonesia.
Dedi mengatakan bahwa saat ini sapi yang terkena PMK belum terlalu banyak, yakni hanya berasal dari ternak di Aceh dan Jatim.
Ia pun meminta Kementan segera mengatasi penyakit tersebut.
“Sebaiknya Kementerian Pertanian membeli sapi yang terkena penyakit PMK. Nah, sapi yang telah dibeli itu, lalu dimusnahkan,” demikian kata Dedi, Jumat (13/5).
Mantan Bupati Purwakarta ini mengaku sepakat dengan usulan Presiden Jokowi terkait kebijakan lockdown daerah yang menjadi sentra penyebaran penyakit PMK.
Meski demikian, Dedi mengaku khawatir jika tidak dimusnahkan, daging-daging ternak yang terjangkit PMK dijual di berbagai pasar.
“Usulan Pak Jokowi agar sapi di daerah kena di-lockdown menjadi satu alternatif. Tapi saya tak yakin, sapi-sapi itu tidak dijual ke daerah lain secara diam diam, karena pengawasan kita lemah,” demikian keraguan Dedi.
Dedi melihat potensi dijual diam-diam ada karena vaksin dalam negeri untuk cegah PMK masih dalam proses. Di sisi lain, kedisiplinan peternak untuk tidak menjual sapi yang terjangkit PMK ke luar daerah diragukan.
Atas dasar itulah, proses pemusnahan akan dapat memberikan ketangan pada masyarakat.
Selain itu, Dedi juga meminta pemerintah untuk sementara mencegah impor ternak dari negara yang terjangkit penyakit kuku-mulut itu.