Jumat, 15/11/2024 - 08:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dideklarasikannya Gibran Sebagai Cawapres Dinilai Jokowi dan Megawati Tengah Perang Dingin

image_pdfimage_print

Jokowi.webp” width=”640″/>BANDA ACEH -Putra sulung Presiden Joko WIdodo (Jokowi) Gibran Raka Buming Raka resmi dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto, pada Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

 Pengumuman itu disampaikan langsung Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/10) malam.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Direktur Eksekutif Senopati Syndicate Robi Sugara menilai, dideklarasikannya Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo menandakan terjadinya perang dingin antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Terlebih, Presiden Jokowi secara tegas telah merestui keputusan Gibran tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Jika pilpres 2024 akhirnya tiga pasangan capres dan cawapres yang diusung, dan Gibran menjadi salah satu calonnya, maka perang dingin antara Jokowi dan Megawati sudah dideklarasikan,” kata Robi di Jakarta, Minggu (22/10).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

 

 

“Perang dingin diistilahkan pada peperangan dua kekuatan antara Blok Barat dipimpin Amerika dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet. Perang dingin terjadi persaingan antar banyak aspek untuk mempengaruhi Politik dunia dari dua negara yang mengklaim sebagai pemenang perang dunia kedua,” sambungnya.

Berita Lainnya:
Sopir Taksi yang Ditonjok Kompol Bambang Ngaku Dimintai Uang Damai Rp2 Juta oleh Polisi Polda Metro

 

Perang dingin itu bukan tanpa alasan, Jokowi merupakan kepala negara yang menang selama dua periode. Dia didukung oleh selain kekuatan partai politik dan juga para relawan yang militant. 

 

Sementara Megawati merupakan pimpinan parpol tertinggi perolehan suaranya dari Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Partai ini juga memiliki pendukung militan dari ideologi marhaen yang diusung Soekarno. 

 

Perang dingin memang tidak menciptakan bentrokan besar, tetapi kemenangan perang ditentukan oleh aliansi dukungan baik parpol ataupun non parpol, narasi negatif atau positif, dan kekuatan ekonomi dalam merebut dukungan. 

 

“Perang dingin antara Jokowi dan Megawati juga akan berdampak pada perolehan suara PDIP pada Pemilu 2024 akan tetap unggul di antara parpol lain atau malah menyusut akibat dari perang dingin ini,” papar Sugara.

Berita Lainnya:
Bamsoet Ingatkan soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto dan Gus Dur

 

Sebelumnya, calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto secara resmi memutuskan bahwa Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024. Pengumuman itu digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (22/10).

 

“Kita telah berembuk secara final secara konsensus seluruhnya sepakat mengusung prabowo subianto sebagai capres KIM dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju,” ucap Prabowo.

 

Menteri Pertahanan (Menhan) ini menekankan bahwa tak ada yang perlu diperdebatkan mengenai keputusan tersebut. Menurutnya, keputusan itu berdasarkan konsensus dari para parpol KIM.

 

“Tidak perlu ada yang ditanyakan lagi ini keputusan, afirmasi bulat dan konsensus dan kita siap maju untuk Indonesia Maju,” pungkasnya.

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَّا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ البقرة [163] Listen
And your god is one God. There is no deity [worthy of worship] except Him, the Entirely Merciful, the Especially Merciful. Al-Baqarah ( The Cow ) [163] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi