BANDA ACEH – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat menyinggung sosok yang ‘pintar ngomong’ saat menghadiri acara reuni relawan Pilgub 2017 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
“Dan saya bisa melihat ini secara gambar besarnya gitu ya, coba kalau kita bayangkan gitu ya tahun kemarin saya masih jadi gubernur, ini saya sudah turun ini, tapi yang pinter ngomong itu dikira orang hebat kan?” kata Ahok seperti dilansir dari youtube channel Refly Harun, Selasa (08/11/22).
Suami Puput Nastiti Devi itu mengatakan peran pejabat sebagai etalase. Ia lantas mengutip perkataan mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln.
“Jadi akhirnya kalau kita jadi pejabat kan jadi tontonan kan, jadi etalase mempertontonkan karakter sejati. Maka disebutkan manpres (mantan Presiden) Amerika ngomong begini, kalau mau uji karakter sejati seseorang kasih dia kekuasaan, langsung ketahuan karakternya,” pungkasnya.
Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun pun mengatakan perkataan Ahok sangat jelas ditujukan kepada Anies Baswedan.
“Kenapa sepertinya dendam itu tidak pernah selesai itu, satu,” kata dia.
“Yang kedua, nah yang kedua yang harus paham, nggak boleh yang namanya komisaris itu berpolitik,” tambahnya.
Refly mencontohkan jika ikut tim-tim relawan dengan maksud Pilpres tidak boleh. Kalau ikut jadi relawan Anies, pasti langsung dipecat komisarisnya.
“Tapi kalau aktif di kekuasaan, aktif menjadi relawan Ganjar misalnya, nggak dipecat. kan ini nggak fairnya di situ,” jelas dia,
Soal luka akibat Pilkada DKI ini, menurutnya padahal Presiden Jokowi sebagai katakanlah patronnya Ahok sudah dua kali menang dan Prabowo yang dikalahkan sudah legowo.
“Dia bahkan ikut gabung dengan pemerintah dengan meninggalkan luka bagi pengikutnya dulu,” kata dia.
“Nah makanya lucu menurut saya, yang nggak bisa move on itu siapa? Kan ternyata yang nggak bisa move on itu mereka yang kalah di 2017 sementara mereka yang kalah di 2019 ya bisa move on,” tambahnya.