Jumat, 15/11/2024 - 20:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Disbudpar Aceh Dinilai Peduli Terhadap Pelaku Seni dan Budaya

BANDA ACEH – Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahyudin, mengapresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh atas penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi profesi seni pertunjukan. Ia menilai kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap pelaku seni dan budaya.

“Melalui sertifikasi ini harapan kita jejaring dan kinerja teman-teman seniman bisa ditingkatkan dan peluangnya bisa lebih luas lagi,” kata Judi Wahyudin pada acara pembukaan pelatihan dan sertifikasi manajemen seni pertunjukan, di Hotel Grand Nanggroe, Senin (7/11/2022).

Wahyudin mengatakan, seiring berjalannya waktu, para pekerja seni dan budaya yang dilibatkan dalam berbagai event di dalam maupun di luar negeri harus memiliki sertifikasi profesi.

“Sebab sudah banyak kejadian ke luar negeri, tapi harus kembali lagi karena tidak memiliki sertifikasi,” kata Wahyudin.

Menurut Wahyudin, DNAnya Indonesia adalah kebudayaan. Oleh sebab itu, ia berharap Disbudpar Aceh dapat terus mendampingi para pelaku seni dan budaya dalam meningkatkan kapasitas mereka.

Kata Wahyudin, ada banyak peluang yang dapat diraih untuk terus meningkatkan literasi dan kapasitas pelaku seni dan budaya. Salah satunya mengambil beasiswa bidang kebudayaan tingkat S2 dan S3 yang telah disediakan pemerintah pusat melalui Mendikbudristek. Ia berharap Disbudpar Aceh dapat mendampingi pelaku seni budaya untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

“Pemerintah daerah harus berperan mendampingi para pelaku seni, karena tidak semua mempunyai kapasitas literasi cara bikin proposal, pengusulan, unduh data dan lainnya. Itulah tugas pemerintah daerah supaya mendampingi agar dapat mengakses beasiswa,” kata Wahyudin.

Wahyudin mengatakan, hilir dari seni dan budaya adalah pariwisata. Oleh sebab itu, peningkatan kapasitas para pelaku di bidang tersebut menjadi sebuah keniscayaan untuk mengembangkan pariwisata Aceh.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menilai para pelaku seni dan budaya yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi tersebut sudah memiliki kompetensi yang berkualitas untuk mendukung wisata Aceh.

Ia berharap, pelatihan dan sertifikasi itu dapat lebih meningkatkan kompetensi mereka, sehingga bisa sesuai standar nasional maupun internasional.

“Saya berharap seluruh peserta ini serius dalam menjalani profesi. Lakukanlah yang terbaik dengan apa yang anda miliki, tunjukkan energi positif untuk Aceh,” kata Almuniza.

Lebih lanjut, Almuniza menantang para peserta usai mengikuti pelatihan nanti untuk memberikan gagasan dan konsep kepadanya terkait pegelaran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 2023. Ia mengatakan, jika gagasan yang diberikan tersebut menarik dan cocok, maka mereka akan dilibatkan untuk menyukseskan PKA ke-VIII.[]


Reaksi & Komentar

فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا ۚ كَذَٰلِكَ يُحْيِي اللَّهُ الْمَوْتَىٰ وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ البقرة [73] Listen
So, We said, "Strike the slain man with part of it." Thus does Allah bring the dead to life, and He shows you His signs that you might reason. Al-Baqarah ( The Cow ) [73] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi