Jumat, 15/11/2024 - 17:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Disponsori Qatar Charity, PBB Desak Jeda Kemanusiaan untuk Vaksin Polio di Gaza

BANDA ACEH – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak adanya jeda kemanusiaan di Gaza segera. Desakan ini guna memberikan vaksin polio kepada lebih dari 640.000 anak-anak.Menurut pernyataan dari badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), badan-badan tersebut siap untuk memberikan vaksin polio kepada ratusan ribu anak-anak di Gaza. Namun situasi keamanan yang memburuk mengharuskan gencatan senjata sementara atas dasar kemanusiaan.

“Mereka berencana untuk memvaksinasi lebih dari 640.000 anak di wilayah tersebut. Pengiriman vaksin yang sangat penting ini didukung oleh Qatar Charity, yang menyumbangkan 3 juta dolar AS (Rp46 miliar) untuk membantu upaya UNRWA di Gaza,” demikian pernyataan itu, dikutip Anadolu, Rabu (28/8/2024).

Badan-badan tersebut memperingatkan bahwa menunda pemberian vaksinasi dapat meningkatkan risiko wabah polio di antara anak-anak.

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), yang berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNRWA, dan mitra lainnya, telah mengirimkan 1,2 juta dosis vaksin polio tipe 2 ke Gaza.

Wakil direktur lapangan senior UNRWA, Sam  Rose, menyoroti kondisi yang menantang di Gaza. Ia menekankan bahwa kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan perawatan kesehatan memperburuk situasi, menjadikan penyebaran virus yang cepat sebagai ancaman nyata.

Situasi di Gaza semakin rumit dengan adanya laporan kasus polio pertama yang terdeteksi di wilayah tersebut dalam 25 tahun pada tanggal 16 Agustus.

Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan kekhawatiran bahwa hal ini dapat mengindikasikan adanya banyak kasus yang tidak terdeteksi.

Penemuan kasus polio ini dibarengi dengan masalah yang sedang berlangsung seperti sanitasi yang buruk dan akses air.

Pejabat PBB telah menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang krisis kesehatan yang terjadi di Gaza, terutama sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun lalu.

Sejak saat itu, sekitar 50.000 bayi telah lahir di Gaza, banyak di antaranya belum menerima vaksinasi apa pun karena krisis yang sedang berlangsung.

PBB dan mitranya sekarang menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengizinkan masuknya vaksin polio ke Gaza dengan aman, dengan menekankan bahwa tanpa tindakan segera, kesehatan ratusan ribu anak-anak berada dalam ketidakpastian.


Reaksi & Komentar

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ البقرة [102] Listen
And they followed [instead] what the devils had recited during the reign of Solomon. It was not Solomon who disbelieved, but the devils disbelieved, teaching people magic and that which was revealed to the two angels at Babylon, Harut and Marut. But the two angels do not teach anyone unless they say, "We are a trial, so do not disbelieve [by practicing magic]." And [yet] they learn from them that by which they cause separation between a man and his wife. But they do not harm anyone through it except by permission of Allah. And the people learn what harms them and does not benefit them. But the Children of Israel certainly knew that whoever purchased the magic would not have in the Hereafter any share. And wretched is that for which they sold themselves, if they only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [102] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi