Jumat, 15/11/2024 - 14:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Diteror Secara Fisik dan Psikis, Banyak Korban Pencab*lan Mas Bechi Sangat Ketakutan, Akhirnya Tidak Melapor dan Memilih Diam

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Mochamad Subchi Azal Tsani (42) alias Mas Bechi telah dipanggil polisi untuk pemeriksaan sejak tahun 2020 atas kasus pencabulan dan pemerkosaan terhadap santriwati di Pondok Pesantren Majma´al Bahrain Shiddiqiyah.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Namun dirinya yang telah ditetapkan sebagai tersangka sela lu mangkir sehingga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Ayahnya Kiai dan pendiri PonPes bernama K.H Muhammad Mukhtar Mukhti berusaha membela dan membebaskan anaknya dari jeratan hukum dengan mengalihkan isu kasus pencabulan seksual menjadi penodaan dan penyerangan PonPes.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Akibat provokasi itu, para santri PonPes pun berbondong-bondong turut menghalangi aparat kepolisian ketika ingin menangkap Subchi atau Mas Bechi. Mas Bechi menjadi sosok yang disegani oleh para pengikut ayahnya, Bechi sendiri menjabat sebagai guru dan Wakil Rektor di PonPes Shiddiqiyah.

Berita Lainnya:
Ramai Layanan 'Lapor Mas Wapres', Warganet Adukan Akun Fufufafa: Tolong Diusut dan DItangkap Mas!
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Diteror Secara Fisik dan Psikis, Banyak Korban Pencabulan Mas Bechi Sangat Ketakutan, Akhirnya Tidak Melapor dan Memilih Diam

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Mas Bechi telah melakukan perbuatan bejatnya pada 2017 di mana saat itu modusnya ialah  sedang membuka recruitment pencarian tenaga kesehatan untuk PonPesnya. Saat itulah terjadi pelecehan seksual hingga pemerkosaan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Melalui akun twitter @partaisosmed, diungkapkan ada banyak korban dari kasus pencabulan oleh Mas Bechi. Namun, hanya beberapa saja yang berani melapor dikarenakan para korban ketakutan diteror tak hanya secara psikis tapi juga secara fisik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Para korban pencabulan Mas Bechi hanya berharap salah satu petinggi PonPes itu dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan bejatnya.

Berita Lainnya:
100 Orang Dirawat di RSCM akibat Judi Online, Remaja dan Dewasa Muda Lebih Berisiko Kecanduan Judol

¨Saya tidak terima dengan perbuatan tindak asusila yang dilakukan oleh Mas Bechi terhadap saya dan juga teman-teman saya, saya mau Mas Bechi dihukum dengan seberat-beratnya sesuai dengan hukum di negara Indonesia,¨ ujar salah seorang korban. 

Para orang tua korban mengaku sangat kecewa dan tidak terima atas perbuatan Subchi atau Mas Bechi yang telah tega melecehkan anak-anaknya padahal tujuan awalnya masuk PonPes ialah untuk menuntut ilmu.

Subchi alias Mas Bechi bahkan mengklaim dirinya bisa menikahkan dirinya sendiri dengan siapapun yang ia kehendaki tanpa melanggar aturan nilai kemanusiaan. Alih-alih Mas Bechi tidak menikahi para korban malah tega melecehkan hingga memperkosa para santriwati di PonPes yang diasuhnya.


Reaksi & Komentar

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِن ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِن لِّيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ البقرة [260] Listen
And [mention] when Abraham said, "My Lord, show me how You give life to the dead." [Allah] said, "Have you not believed?" He said, "Yes, but [I ask] only that my heart may be satisfied." [Allah] said, "Take four birds and commit them to yourself. Then [after slaughtering them] put on each hill a portion of them; then call them - they will come [flying] to you in haste. And know that Allah is Exalted in Might and Wise." Al-Baqarah ( The Cow ) [260] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi