Jumat, 15/11/2024 - 05:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Ditolak di Bali, 4.100 Telur Nyamuk Wolbachia Bakal Disebar Kemenkes di Jakarta

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mempersiapkan proyek untuk mengatasi demam berdarah dengue (DBD) dengan menggunakan nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia meski di tengah pro kontra penundaan yang terjadi di Bali. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, menyatakan bahwa proyek ini masih dalam tahap persiapan dan perhitungan oleh tim Kemenkes.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Ini masih dalam tahap persiapan dan perhitungan oleh tim Kemenkes,” ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, mengenai persiapan pengembangbiakan nyamuk dengan bakteri wolbachia untuk mengatasi demam berdarah dengue di Jakarta Barat, Jumat (17/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Erizon menjelaskan, bakteri wolbachia adalah bakteri alami yang mampu tumbuh pada nyamuk dan melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini berpotensi mengurangi risiko penyebaran DBD.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Persiapan Nyamuk Berwolbachia

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Sejauh ini, telah disiapkan sekitar 4.100 ember bibit nyamuk berwolbachia yang akan diluncurkan di Kecamatan Kembangan. Namun, Erizon menegaskan bahwa tanggal pasti peluncuran masih menunggu kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenkes dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Berita Lainnya:
Polisi Akui Tangkap Zulkarnaen Apriliantony, Diduga Orang Dekat Budi Arie-Penghubung Bandar Judol
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Menunggu ‘MoU’ (Memorandum of Understanding’ Kemenkes dan (Pemprov) DKI) dulu,” kata Erizon.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menurut Erizon, penggunaan nyamuk berwolbachia dalam penanganan DBD telah terbukti efektif hingga 87% saat diuji coba di beberapa wilayah seperti Bantul, Sleman, dan Yogyakarta. Berdasarkan hasil ‘pilot project’ yang dimulai sejak 2014, inisiatif ini sekarang akan diimplementasikan di lima kota, termasuk Jakarta Barat.

Penyebaran Bibit Nyamuk Berwolbachia

Penyebaran ember dengan bibit nyamuk berwolbachia akan difokuskan di Kecamatan Kembangan sebagai bagian dari upaya mengendalikan DBD di wilayah tersebut.

Erizon juga mengungkapkan bahwa kasus DBD di Jakarta Barat dari Januari hingga Agustus 2023 mengalami fluktuasi tetapi cenderung menunjukkan penurunan. Pada Januari tercatat ada 132 kasus, dan jumlahnya menurun menjadi 39 kasus pada Agustus.

Berita Lainnya:
Arahan Prabowo, Korban Kebakaran Manggarai Gratis Tinggal di Rusun Pasar Rumput

“Pada Januari ada 132 kasus, Februari 94, Maret 105, April 125, Mei 95, Juni 80, Juli 66, dan Agustus 39 kasus,” ungkap Erizon.

Penolakan di Bali

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sepakat untuk menunda penyebaran nyamuk Wolbachia untuk atasi Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah masih adanya pro dan kontra dari masyarakat Bali.

“Kalau masih ada masyarakat yang tidak menerima, berarti kita tunda dulu,” kata Pj Gubernur Bali Mahendra.

Menurut dia, metode penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan DBD  masih perlu sosialisasi dari pemrakarsa sehingga semua masyarakat bisa menerima.

“Perlu sosialisasi, ada penolakan dari masyarakat ‘kan kita tidak ingin masyarakat terbelah. Yang pro dan kontra ini harus dibagusin dulu,” ucapnya.


Reaksi & Komentar

وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ البقرة [50] Listen
And [recall] when We parted the sea for you and saved you and drowned the people of Pharaoh while you were looking on. Al-Baqarah ( The Cow ) [50] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi