Dua Siswi Aceh Dedikasikan Medali Emas untuk Sang Pelatih

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Dua atlet karate Aceh Gebrina Najwa Andini dan Najla Syakira berhasil mengharumkan nama Aceh di tingkat Internasional.

Dimana pada pada Kejuaraan Internasional Milo Open Championship Malaysia 2023, yang berlangsung dari 23-25 Juli di Stadium Titiwangsa, Kuala Lumpur, keduanya berhasil meraih medali emas.

ADVERTISEMENTS

Kedua atlet itu merupakan siswi yang bersekolah SMA Negeri 2 Banda Aceh dan SMA Keberbakatan Olahraga Negeri (SMAKON) Aceh. Dimana Gebrina Najwa Andini, bertanding pada kategori Kata Perorangan Putri, dan Najla Syakira di kategori Kumite Perorangan Putri.

ADVERTISEMENTS

Menariknya, setelah berjuang dan berhasil meraih medali emas, keduanya langsung menyerahkan medali emas itu kepada sang pelatih yaitu Shihan M. Arie Marzuki SH sebagai bentuk hadiah.

ADVERTISEMENTS

Bukan tanpa sebab keduanya menyerahkan medali emas itu ke pelatih. Menurut keduanya, medali itu berhasil mereka raih berkat kerja keras sang pelatih dan tim yang sudah memberikan motivasi dan program latihan kepada mereka.

ADVERTISEMENTS

“Medali ini hadiah dari kami untuk sang pelatih,” kata Gebrina Najwa Andini, Minggu (/2/7/2023).

ADVERTISEMENTS

Najwa–sapaan Gebrina–mengungkapkan kalau tim pelatih yang dikepalai Shihan Arie Marzuki sangat berjasa terhadap apa yang sudah diraih itu. Pasalnya, ia belum pernah mendapatkan pelatih seperti sosok Shihan M. Arie Marzuki SH.

ADVERTISEMENTS

“Ini medali emas pertama saya tingkat internasional, saya persembahkan untuk sang pelatih,” ujar Najwa.

Ia menilai kalau Arie Marzuki merupakan sosok pelatih yang keras dalam latihan namun mampu mengayomi atlet, kemudian program latihan yang diberikan juga mempunyai target, dan tentunya terstruktur dengan sangat baik.

“Jadi kami selalu ada target disetiap latihan. Intinya beliau (Arie Marzuki) sangat berjasa besar terhadap kami, karena materi-materi latihan yang diberikan belum pernah saya dapatkan dari pelatih-pelatih sebelumnya,” ungkap Najwa.

Berkat bimbingan tangan dingin Arie Marzuki, Najwa merasa tidak ada rasa panik dan tegang ketika bertanding. Dimana pertandingan yang seharusnya tegang menjadi santai, enjoy dan lebih bisa menguasai diri di lapangan.

“Ini belum pernah saya rasakan sebelumnya, karena saya pernah meraih perak pada level internasional juga dulu saat saya masih kecil,tentunya ada perbedaan yang signifikan yang saya rasakan,di pertandingan kali ini saya bertemu banyak karateka-karateka handal dari luar,dan Alhamdulillahnya di pertandingan ini saya jadi bisa explore dan lebih enjoy dalam bermain yang akhirnya membuahkan hasil medali emas pertama saya pada tingkat internasional” ujarnya.

Belum lagi, kata Najwa, kata-kata motivasi yang selalu diberikan oleh pelatih, baik pada saat latihan maupun menjelang pertandingan. Mungkin kata-kata motivasi itu salah satu yang membuat Najwa tidak tegang saat bertanding.

“Kalau kata pelatih, bertanding itu anggap seperti bertarung,pertandingan itu berpikir main yang terbaik saja, jangan mikir menang, karena hal itu hanya akan jadi beban, berfikirlah di setiap permainan adalah yang terakhir sehingga kita terpacu untuk menampilkan yang terbaik, emas itu bonus, main harus explore,” kata Najwa mengulangi kata-kata pelatih.

Ia mengaku mendapatkan banyak hal baru dari sosok pelatih Arie Marzuki.

“Karena materi baru yang terprogram, terstruktur, dan kami akui latihannya sangat keras terkadang kami dibentak untuk memotivasi yang pada akhirnya kami bisa bawa pulang emas ke Aceh,” kata Najwa.

Najwa bersama teman-teman atlet lainnya lebih kurang empat bulan mendapatkan program latihan Arie Marzuki dan tim, Dimana selama empat bulan persiapan ikut pertandingan itu, mereka mendapatkan program latihan setiap hari dengan target yang telah ditentukan sebelumnya

“Sosok pelatih kami ini dalam latihan keras sekali, tapi di luar latihan menjadi pribadi yang sangat mengayomi. Berkat jasa besar beliau terhadap kami sehingga pada akhirnya kami berhasil meraih medali,” ujarnya.

Untuk itu, Najwa mewakili atlet lainnya sangat berterima kasih kepada Shihan Arie Marzuki, dan sangat bersyukur bisa bertemu dengan sosok pelatih hebat.

“Kami sangat berharap Shihan Arie Marzuki bisa terus bisa menjadi pelatih kami, apalagi kami sedang persiapan PON Aceh-Sumut,” harap Najwa.

Selain itu, Najwa dan Najla sangat berterima kasih kepada Dinas Pendidikan Aceh yang sangat membantu terhadap karir mereka. Apalagi diberikan kemudahan terhadap mereka, termasuk soal proses belajar di sekolah.

“Kami sangat terbantu, mulai dari proses belajar di sekolah, dan juga selama kami bertanding. Alhamdulilah fasilitas lengkap yang kami dapatkan. Ucapan terima kasih kami kepada KONI Aceh yang sudah mencari pelatih hebat,” ungkapnya.

Sementara itu, Shihan Arie Marzuki yang didampingi oleh Sensei Hendra Darmawan mengucapkan terima kasih kepada para atletnya yang sudah memberikan hadiah medali emas. Baginya, apa yang sudah berhasil diraih itu merupakan buah dari kerja keras anak didiknya sendiri.

“Terima kasih, ini semua juga berkat kerja keras kalian sehingga kalian bisa meraih medali di tingkat internasional,” kata Arie Marzuki.

Ia juga menilai kalau atlet Aceh sudah punya modal awal sebelum bertanding yaitu mental, dimana mental masyarakat Aceh itu keras dan berani. Tapi mental itu tidak terarah, kemana, seharusnya ke latihan atau ke pertandingan.

“Jadi harus ada yang mengarahkan, sekarang permasalahannya mereka butuh publik figur, butuh sosok yang mengarahkan mereka. Karena kebanyakan di karate ini ditonjolkan kepada menang kalahnya, padahal bukan, seharusnya karate itu bagaimana kita mengalahkan diri sendiri itu saja. Sebenarnya itu,” ujar Arie.

Ia juga sangat berterima kasih kepada Dinas Pendidikan Aceh yang sudah mendukung atlet-atletnya hingga mampu membawa pulang medali emas. Pasalnya keberhasilan seorang atlet bukan dari bicara pelatih, tapi harus ada dukungan seluruh elemen.

“Ini sudah jelas Dinas Pendidikan Aceh sangat mendukung. Atlet diberikan kemudahan, karena tidak mungkin seorang atlet mengerjakan tugas sama dengan siswa lainnya. Kedepan saya berharap semoga siswi-siswi yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Aceh mampu berkarya untuk Aceh dan mengharumkan bangsa nantinya,” harap Arie.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri juga mengucapkan terima kasih kepada tim pelatih dan KONI Aceh yang sudah bekerja sama sehingga dua siswinya berhasil membawa emas untuk Aceh.

Selama ini, kata Alhudri, pihaknya bekerja sama dengan KONI Aceh untuk melakukan pembinaan para atlet dari kalangan pelajar baik dari siswa SMA maupun SMK.

“Terima kasih kepada Pelatih Arie dan KONI Aceh. Memang kesuksesan seorang atlet itu dibutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak. Dan ini sudah dibuktikan oleh Gebrina Najwa Andini dan Najla Syakira,” kata Alhudri.

Selama pemusatan latihan, ujar Alhudri, segala akomodasi para atlet dari SMA Negeri 2 Banda Aceh dan SMAKON Aceh, Disdik Aceh membantu keperluan yang dibutuhkan dengan berkoordinasi bersama KONI Aceh melalui pelatihnya.

“Alhamdulilah anak didik kita sudah berhasil mengharumkan nama Aceh di tingkat internasional,” kata Alhudri.

Exit mobile version