BANDA ACEH – Kuasa hukum Brigpol Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap dugaan motif di balik tewasnya Brigadir J berkaitan dengan tata kelola narkotika jenis sabu-sabu.
Ketika disinggung soal kiprah Irjen Ferdy Sambo di Satgas Khusus (Satgassus) Merah Putih sebagai Kasatgassus, Kamaruddin mengatakan tidak bisa memisahkan antara jabatan Sambo sebagai Kadiv Propam, Kasatgassus Merah Putih dan pribadinya.
Sebab, usai ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J, peran Sambo sebagai Kasatgassus Merah Putih disorot lantaran satuan tugas non struktural di tubuh Polri ini beberapa kali mengungkap peredaran narkoba jenis sabu dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, Kamaruddin meminta agar ada pemeriksaan urine hingga rambut Irjen Ferdy Sambo.
“Makanya diperiksa diperiksa dulu, tes rambut, tes darah untuk memastikan apakah mereka pemakai atau tidak,” kata Kamaruddin seperti dikutip HARIANACEH.co.id dari laman RMOL, Kamis sore (11/8).
Selain itu, Kamaruddin meminta agar Presiden Joko Widodo betul-betul mengawal kasus ini dan turun tangan langsung. Dengan begitu, Kamaruddin berharap Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bisa bergerak menelusuri aliran uang Ferdy Sambo maupun Satgassus Merah Putih.
“Supaya presiden ini mau turut campur, supaya PPATK juga terlibat untuk melacak rekening mereka semua itu,” pinta Kamaruddin.
Sebelumnya, Kamaruddin mengungkapkan kalau dugaan motif pembunuhan terhadap Brigadir J terkait dengan penanganan narkoba, miras, dan judi online.
“Ada yang beri informasi ke saya. Jadi ya itu berkaitan dengan tata kelola sabu,” urainya.