Duo Teroris Global Amerika dan Israel

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ilustrasi Teroris Global, Amerika Serikat dan Israel. FOTO/iowatorch.com. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

PEMBANTAIAN Gaza yang berlangsung lebih dari 100 hari sejak tanggal 7 Oktober 2023 telah menyingkap banyak hal, termasuk diantaranya siapa sebenarnya teroris global. Pembantaian dan genosida yang dilakukan Israel mendapat sokongan penuh dari Amerika dan sekutu utamanya Inggris, Perancis, Kanada dan Jerman. Negara-negara ini adalah negara yang selama ini aktif menyerukan perdamaian dunia dan penghormatan kepada Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka adalah negara penjajah yang telah bertransformasi menjadi neokolonialis yang tidak segan-segan mengotori tangannya untuk mempertahankan hegemoninya di dunia.

Palestina telah jatuh dalam penderitaan yang amat parah selama 75 tahun dalam jajahan Israel, entitas haram yang dibentuk oleh Inggris pada tahun 1948. Peran Inggris sebagai bidan kelahiran Israel digantikan oleh Amerika pada tahun 1957, ditandai dengan pidato Presiden Dwight David Eisenhower yang kemudian dikenal dengan Doktrin Eisenhower. Doktrin ini menandai perubahan baru di Timur Tengah yang menandai era keterjajahan dalam segala aspek kehidupan terhadap negeri-negeri bekas Khilafah Utsmaniyah yang dihancurkan Inggris dan sekutunya pada tahun 1924.

ADVERTISEMENTS

Pasca serangan Taufan al Aqsa, Amerika telah menggelontorkan dana bantuan sejumlah 14,3 miliar dolar sebagai bentuk dukungan militer kepada Israel. Tidak hanya dukungan dana, Amerika mengarahkan kapal selam, termasuk dua kapal induk yang dilengkapi masing-masing dengan 150 pesawat tempur ke perairan dekat Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Amerika yang telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menyerukan gencatan senjata (voaindonesia.com pada 12/12/2023). Veto Amerika ini menjadi lampu hijau bagi Israel untuk meneruskan pembantaian di Gaza.

ADVERTISEMENTS

Kantor Media Palestina mengeluarkan data akibat-akibat kejahatan penjajah zionis atas Gaza sepanjang tahun 2023-2024. Berdasarkan data per 11 Januari 2024 yang menandai hari ke-97 agresi, Israel telah menjatuhkan 65.000 ton bahan peledak hampir tiga kali lipat jumlah bom atom yang dijatuhkan Amerika di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia kedua. Serangan ini menyebabkan 23.469 syuhada meliputi 10.300 anak-anak, 7.100 perempuan, 337 tenaga medis, 45 pertahanan sipil dan 117 jurnalis.

ADVERTISEMENTS

Kerusakan yang ditimbulkan agresi ini tidak hanya menimpa sarana dan infrastrukur seperti perumahan, sekolah dan universitas, rumah sakit, sekolah, jalan, masjid dan gereja namun juga menghancurkan 200 situs arkeologi dan peninggalan sejarah. Sejumlah 7.000 orang masih dinyatakan hilang, dimana 70 persen diantaranya adalah anak-anak dan perempuan.

ADVERTISEMENTS

PBB Layak di Bubarkan

Selama pembantaian dan genosida atas Palestina tidak satu pun negara di dunia mengambil sikap berani untuk menantang Israel dan Amerika beserta sekutu mereka dalam menghentikan penjajahan. Hingga Tim Pengacara Afrika Selatan mengajukan tuntutan pelanggaran Berat Genosida oleh Israel di International Court of Justice Den Haag Belanda. 14 negara ikut bergabung bersama Afrika Selatan termasuk Malaysia, Venezuela, Turki, Namibia, Bolivia, Jordania, Nicaragua, Maroko, Maldives, Bangladesh, Pakistan, Saudi Arabia, Iran dan Brazil.

ADVERTISEMENTS

Sejumlah 200 profesor dan pakar undang-undang internasional, yang sebagian besar berasal dari universitas-universitas Amerika bekerja sebagai peneliti dan praktisi hukum internasional, studi genosida, studi internasional dan bidang-bidang lainnya yang berkaitan dengan keadilan global, mendukung Afrika Selatan di Mahkamah Internasional. Inilah sikap paling berani yang diakui dunia saat ini. Lalu apa yang di dapat? Tidak ada. Apakah Israel akan disanksi? Mohon jangan bermimpi.

ADVERTISEMENTS

Alih-alih memberikan keadilan dan perdamaian untuk Palestina, PBB malah mengecam konflik yang semakin luas kemana-mana. Pasalnya sejak 19 November 2023 kelompok Houthi Yaman menyerang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah. Serangan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap warga Gaza.

Ternyata serangan ini mampu memukul kepentingan ekonomi Amerika dan menghambat perdagangan global, menyebabkan perusahaan pelayaran enggan melewati rute tersebut. Mereka beralih ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan, sehingga menaikkan waktu dan biaya perjalanan secara signifikan.

Saat ini Yaman menahan kapal kargo Galaxy Leader yang dioperasikan Jepang dan memiliki afiliasi dengan Israel. Dewan keamanan PBB merespon tindakan tersebut dengan mengadopsi resolusi yang mengutuk serangan Houthi. Sementara  PBB tidak mengutuk pemboman brutal yang diluncurkan Amerika dan Inggris terhadap Yaman.

Tampak betapa munafiknya sikap PBB dalam menghadapi dukungan Houthi atas Palestina. PBB tidak mengutuk aksi penjajahan dan genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama lebih dari 75 tahun. PBB juga tidak mengutuk sikap Amerika, Inggris, Perancis dan Jerman saat mereka mengirim kapal-kapal induk beserta pasukan tempurnya ke mediterania untuk membantu Israel.

PBB tidak mengutuk bala bantuan yang berdatangan dari seluruh penjuru dunia kepada Israel si teroris global. Sebaliknya PBB mengecam Hamas, karena aksi 7 Oktober 2023 yang merupakan momentum perjuangan pejuang Palestina memerdekan tanah air mereka. Lebih dari itu, PBB mandul dalam segala hal yang berkaitan dengan perdamaian dunia dan hak asasi manusia.

Lalu untuk apa lembaga ini? Bukankah dengan standar gandanya  PBB telah menjadi penghambat bagi bangsa-bangsa yang dijajah untuk merdeka? Sebaliknya PBB justru melestarikan penjajah dan menjamin kebebasan bangsa penjajah  untuk menjajah. Jika hukum internasional tak mempu menahan Israel, Amerika dan sekutunya, bukankah layak lembaga PBB ini dibubarkan???

Teroris Global

Penjajahan dan Genosida terhadap Palestina mengungkap wajah buruk Israel dan Ibu Asuhnya Amerika. Demi kepentingan ekonominya, Amerika dan Inggris melakukan pengeboman brutal membakar kota-kota Yaman. Inilah wajah asli Amerika, teroris kolonialis. Ekonomi lebih berharga dari nyawa manusia. Wikipedia mencatat bahwa tangan kotor Amerika dan sekutunya senantiasa ada di balik berbagai kekacauan dunia. Tindakan itu dilakukan baik secara terang-terangan maupun rahasia untuk mengubah, menguasai, mengganti dan mempertahankan pemerintahan di negara-negara asing.

Amerika mendukung entitas haram teroris Israel sejak diproklamasikan pada tahun 1948. Dukungan itu terus mengalir melalui pemberian 48 veto di Dewan Keamanan PBB terkait kebiadaban Israel di wilayah pendudukan Palestina. Dukungan finansial sejak berdiri hingga tahun 2023 yang diterima Israel mencapai sekitar 158,6 miliar dolar AS, dimana sebagian besarnya dimanfaatkan untuk dukungan militer Israel.

Pembantaian dan Genosida di Palestina mengungkap wajah teroris yang sebenarnya. Selama ini terorisme senantiasa di lekatkan kepada Islam dan umat Muhammmad SAW, namun saat ini dunia menyaksikan bagaimana Amerika dan Israel menjadi musuh bersama masyarakat dunia. Sekalipun Amerika menyerang Yaman untuk membasuh wajahnya, dunia tidak akan melupakan kekejiannya.[]

Exit mobile version