Sabtu, 16/11/2024 - 08:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Eep Saefullah Fatah: Orang Paling Cemas di Indonesia Bernama Jokowi

BANDA ACEH -Presiden Joko Widodo sedang dilanda kecemasan luar biasa menjelang lengser pada 20 Oktober 2024 untuk kemudian digantikan Presiden-Wapres terpilih, Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka.

Demikian pendapat CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah dikutip dari potongan video yang viral di akun media sosial X, Senin (23/9).

“Orang yang paling cemas di Indonesia saat ini namanya Joko Widodo,” kata Eep.

Menurut Eeep, Jokowi akan meninggalkan jabatan Presiden RI tanpa mempunyai ‘rumah’.

“Ya memang sekarang sedang disiapkan rumah barunya. Itu ditandai dengan dia memakai jaket kuning kemarin,” kata Eep.

Sementara Bahlil Lahadalia, menurut Eep, sebagai pion Presiden Jokowi itu kemudian menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

“Inilah presiden yang Ketika selesai menjabat selama 10 tahun itu tidak punya tempat tinggal,” kata Eep.

Eep menambahkan, setelah lengser, Jokowi juga mengalami kegalauan karena tidak mempunyai basis Politik yang membuatnya menaikkan pengaruhnya.

“Jokowi setelah 20 Oktober tidak punya kekuasaan. Karena Jokowi (selama 10 tahun) hanya mengabdi kepada kepentingan yang sangat sempit. Karenanya pengaruhnya tidak punya kewibawaan,” demikian Eep. 

Nasib berbeda dialami dua presiden sebelum Jokowi, dimana Megawati Soekarnoputri masih menjabat Ketua Umum PDIP setelah lengser.

Sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono tetap memegang Partai Demokrat usai tak lagi menjadi orang nomor satu di Indonesia. 


Reaksi & Komentar

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ البقرة [201] Listen
But among them is he who says, "Our Lord, give us in this world [that which is] good and in the Hereafter [that which is] good and protect us from the punishment of the Fire." Al-Baqarah ( The Cow ) [201] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi