SINABANG – Menjadi seorang ibu adalah hal yang sangat di nantikan oleh sebagian orang, namun bagaimana jika biaya melahirkan yang mahal menjadi salah satu kendala. Fajar Agustina (25) merupakan seorang ibu muda yang baru saja melahirkan buah hatinya pada awal bulan Mei lalu.
Saat dijumpai di kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Simeulue, wanita yang akrab disapa Fajar ini mengaku jika kedatangannya ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengupdate data kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk buah hatinya. Disela-sela kegiatannya, Fajar juga menceritakan pengalamannya pertamanya menggunakan Program JKN-KIS.
“Baru saja awal bulan ini saya pakai JKN-KIS untuk operasi melahirkan, alhamdulillah pelayanan yang saya dapatkan sangat bagus”, jelas wanita kelahiran tahun 1996 tersebut.
Diakui Fajar, ini menjadi pengalaman yang berkesan baginya karena dapat di jamin oleh BPJS Kesehatan saat dirinya melahirkan anak pertamanya melalui prosedur sectio caesarea (sc). Menurutnya pelayanan yang diberikan kepada dirinya sangat bagus dan tanpa diskriminasi meskipun dirinya terdaftar sebagai peserta segmen penerima bantuan iuran (PBI).
“Sebelumnya hanya orang tua saya yang pernah pakai JKN-KIS untuk berobat, sekarang setelah saya rasakan sendiri manfaatnya baru saya tahu jika program ini sangat membantu dan bermanfaat”, ungkap ibu satu anak ini.
Dirawat selama beberapa hari di salah satu rumah sakit yang berada di Kabupaten Simeulue, membuat Fajar sadar akan pentingnya jaminan kesehatan. Menilik hal tersebut dirinya langsung bergegas melengkapi data untuk kepesertaan anaknya.
“Begitu semua berkas sudah ada, saya langsung datang ke kantor BPJS karena saya sudah tahu kalau terdaftar jadi peserta JKN-KIS itu sangat penting kedepannya”, jelas Fajar.
Dalam kesempatan yang sama, Fajar juga berharap agar BPJS Kesehatan semakin jaya, lebih baik lagi kedepannya dan semakin bermanfaat bagi banyak orang.
“Alhamdulillah dengan adanya BPJS Kesehatan ini kami sangat terbantu untuk biaya pengobatan dan Alhamdulillahnya lagi selama berobat baik di puskesmas ataupun rumah sakit kami tidak pernah dipersulit”, tuturnya.
Editor : Biro Meulaboh