Senin, 18/11/2024 - 10:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Fakta Gibran Tanya SGIE ke Cak Imin Malah jadi Boomerang dan Mendapat Kritikan Netizen

BANDA ACEHDebat cawapres 2024 antara Cak Imin, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD menjadi sorotan di media sosial, terutama dalam konteks SGIE (State of the Global Islamic Economy).

Meskipun penampilan Gibran dalam debat cawapres dianggap baik, namun faktanya ada kekurangan dalam pertanyaannya tentang SGIE kepada Cak Imin yang tidak hati-hati, yang justru menjadi boomerang dan mendapat kritik pedas dari netizen.

Ketidakhati-hatian pertanyaan Gibran tentang SGIE kepada Cak Imin menjadi trending topic di media sosial X, yang berujung pada kritikan pedas yang diterima Gibran, dan hal ini menjadi boomerang baginya.

Tak heran disebut crazy rich, intip gurita bisnis mentereng Haji Isam bos besar di Kalimantan Selatan

Dilansir dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Sabtu, 23 Desember 2023, Islah Bahrawi, timses Ganjar-Mahfud, menjelaskan bahwa Gibran sendiri kurang memahami pertanyaan SGIE.

“Kalo ini singkatannya dalam bahasa Inggris, kenapa SGIE (pelafan Indonesia). Gibran seolah-olah mendesain pertanyaan yang tidak dikuasai lawannya,” ujar Islah Bahrawi.

“Ini satu jebakan yang menurut saya bisa jadi Gibran sendiri gak ngerti ini jebakan buat orang lain. Dia terjebak juga,” sambungnya.

Menguak 5 weton ajaib yang memiliki kekayaan abadi padahal terlilit banyak utang

Strategi yang diambil oleh Gibran ini justru berbalik menjadi boomerang yang membuatnya menjadi pusat perhatian netizen.

Dikutip dari akun media sosial X @secgron/Teguh Aprianto pada Sabtu, 23 Desember 2023, disebutkan bahwa strategi Gibran dengan menggunakan kata SGIE dianggap kurang tepat.

“Pertanyaan dari Gibran ini bukan untuk menguji lalu mendapatkan jawaban, melainkan cuma mencari ketidaktahuan lawan menggunakan istilah yang sebenarnya ga penting-penting amat,” ujar Teguh Aprianto.

Mengenal 6 weton Tibo Uwoh yang berbalut keberuntungan sepanjang hidup dan mudah dapat rezeki dari segala arah

“Dia sendiri pas ditanya balik SGIE itu apa juga harus baca teks. Kelakuan pengkoleksi buzzwords,” tuturnya.

Netizen juga melihat bahwa Gibran tidak mengerti dengan singkatan SGIE.

“Gibran cuma pengen memperbanyak cakupan kosakata yang padahal dia juga kagak paham amat,” komentar @pun*****.

Salah satu netizen berkomentar bahwa pola Gibran mirip dengan yang dilakukan oleh Jokowi saat debat pilpres 2019.

Indonesia Dream Sport: Mengembangkan sportainment dan industri kreatif Indonesia

“Kalo ga salah mirip jaman debat Pak Jokowi nanya ke Pak Prabowo terkait ‘unicorn’ dan Pak Prabowo minta penjelasan, tidak terlalu substansi,” tulis akun @kri*****.

Bukan hanya pengucapan yang kurang tepat, salah satu netizen juga mengamati Gibran kurang tepat dalam menggunakan SGIE sebagai pertanyaan dalam debat cawapres sebagaimana dikutip dari akun media sosial X @ferrykoto.

“Menguji soal istilah itu bukan level Cawapres @gibran_tweet. Lagipula SGIE itu bukan indeks tapi report,” ujar Ferry. Koto

Momen tertangkap kamera, faktanya Anies Baswedan hanyalah bapak pada umumnya, lepas Kaisar Baswedan studi ke luar negeri penuh dengan nasihat

“Indeks ranknya disebut GIEI atau Global Islamic Economic Indeks, yang di Indonesiakan menjadi Indeks Ekonomi Islam Global. Dimana Indonesia ranking 4,” pungkasnya.

“Pertanyaan lebih cocok jika sedang kontestasi pemilihan pejabat BI, OJK, atau pemilihan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Atau ditanya saat UTS mahasiswa jurusan Ekonomi Islam,” jelasnya.

Beberapa netizen juga ikut memberikan komentar terkait hal tersebut.

Belajar dari Nikita Willy, faktanya pola asuh anak tidak seribet itu lho, bisa ditiru untuk ibu-ibu muda!

“‘Mohon maaf kalo pertanyaannya agak sulit,’ girang banget, padahal bukan itu maksudnya,” tulis akun @png*****.

“Istilah asing nyingkatnya make Bahasa Indonesia,” komentar @wa2*****.

Meskipun awalnya penampilan debat Gibran dinilai baik, namun situasi berubah drastis ketika SGIE diajukan kepada Cak Imin, yang membuat performanya mendapat kritik dari netizen.***


Reaksi & Komentar

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ البقرة [213] Listen
Mankind was [of] one religion [before their deviation]; then Allah sent the prophets as bringers of good tidings and warners and sent down with them the Scripture in truth to judge between the people concerning that in which they differed. And none differed over the Scripture except those who were given it - after the clear proofs came to them - out of jealous animosity among themselves. And Allah guided those who believed to the truth concerning that over which they had differed, by His permission. And Allah guides whom He wills to a straight path. Al-Baqarah ( The Cow ) [213] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi