Jumat, 15/11/2024 - 08:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Film Dokumenter Santri Pesantren Tayang di Bioskop 4 Agustus 2022

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Film dokumenter Pesantren bakal tayang di bioskop mulai 4 Agustus 2022 mendatang. Film tentang kehidupan nyata para santri menimba ilmu di pondok pesantren garapan Shalahuddin Siregar itu tayang setelah tertunda hampir tiga tahun karena pandemi.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Film Pesantren ditayangkan dan disebarluaskan ke tengah masyarakat untuk meluruskan stigma negatif terhadap para santri di pondok.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Tidak hanya itu, film Pesantren juga sebagai penambah wawasan orang awam tentang  kegiatan para santri di pesantren melalui kisah dua santri dan guru muda di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy,  di Cirebon, Jawa Barat dengan jumlah 2.000 santri.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Pondok pesantren ini adalah pesantren tradisional pada umumnya, tetapi istimewa karena dipimpin oleh perempuan.

Berita Lainnya:
TikToker Sadbor Gercep Diciduk Polisi, Warganet Sindir Deretan Artis Promo Judol Gak Ditindak-tindak
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Aktris Lola Amaria mengaku memang tidak ikut terlibat dalam pembuatan film ini. Namun dirinya merasa terpanggil untuk membantu menyebarkan visi dan misi film Pesantren.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Film Pesantren (Supriyanto/tabloidbintang.com)

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Saya sebenarnya melihat utuh film ini 2018 dan dikerjakan dengan editor orang Jerman dengan proses pengerjaan yang panjang. Saya saat itu bilang kalau film ini harus naik sebagai perspektif bahwa pesantren dan islam itu berkembang dengan sangat baik,” kata Lola Amaria usai screening di XXI Epicentrum Kuningab, Jakarta Selatan belum lama ini.

Diakui oleh Lola Amaria dirinya memang melihat cerita dalam film ini sangat nyata dengan kehidupan para santri. Oleh karena itu dirinya berusaha untuk agara film ini bisa disaksikan banyak orang.

Berita Lainnya:
Ikut Retreat Bersama Prabowo di Akmil Magelang, Bahlil Lahadalia: Bangun Pagi Saya Agak Repot

Shalahuddin Siregar mengungkap, film Pesantren yang tayang dalam waktu dekat terinspirasi dari karya sebelumnya, Negeri di Bawah Kabut ya g dirilis pada 2011 silam.

Dalam film Negeri di Bawah Kabut mengisahkan  perjalanan seorang anak laki-laki yang dipaksa untuk masuk pesantren oleh orang tuanya karena keterbatasan biaya.

“Setelah saya membuat Negeri di Bawah Kabut, saya tergerak untuk membuat dokumenter tentang kehidupan di dalam pesantren. Perjalanannya begitu panjang. Saya membuat film ini 2015, syuting lalu riset sampai 2016. Lanjut syuting 2018 editing 2018 di Jerman lalu kembali syuting pada 2019 dan pertama kali ditonton di Belanda,” terang Shalahuddin Siregar.

(pri)

 

Sumber: Tabloidbintang


Reaksi & Komentar

وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَن يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ البقرة [228] Listen
Divorced women remain in waiting for three periods, and it is not lawful for them to conceal what Allah has created in their wombs if they believe in Allah and the Last Day. And their husbands have more right to take them back in this [period] if they want reconciliation. And due to the wives is similar to what is expected of them, according to what is reasonable. But the men have a degree over them [in responsibility and authority]. And Allah is Exalted in Might and Wise. Al-Baqarah ( The Cow ) [228] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi