Sabtu, 16/11/2024 - 12:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

FISIP UIN Ar-Raniry Gelar Diskusi Film “Tjoet Nja’ Dhien” Bersama Christine Hakim

HARIANACEH.co.id|Banda Aceh – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mengadakan acara Pemutaran dan Diskusi Film “Tjoet Nja’ Dhien” bersama Christine Hakim di Auditorium Prof Ali Hasjmy kampus setempat pada Senin (11/12/2023).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Perayaan The Journey of Christine Hakim yang menandai 50 tahun perjalanan karirnya di industri perfilman. Christine Hakim merupakan seorang aktris senior yang memerankan Pahlawan Kemerdekaan RI dari Aceh, Cut Nyak Dhien, dalam film yang dirilis pada tahun 1988.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Ar-Raniry, Prof Dr Saifullah Idris MAg yang mewakili Rektor, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut dalam sambutannya. Ia menyebutnya sebagai langkah sosialisasi sejarah kemerdekaan Indonesia kepada mahasiswa dan masyarakat Aceh.

“Ini merupakan kegiatan luar biasa dalam mensosialisasikan sejarah Kemerdekaan RI, khususnya sejarah Aceh, melalui medium film. Hal ini seharusnya menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa, masyarakat umum, dan dunia,” ujar Prof Saifullah.

Lebih lanjut, Prof Saifullah berharap mahasiswa dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan serius dan berdiskusi langsung dengan Christine Hakim yang hadir di kampus.

“Semoga mahasiswa yang hadir dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari kegiatan ini, baik mengenai sejarah maupun dunia industri perfilman yang akan dibahas secara mendalam bersama Christine Hakim,” harapnya.

Pada sesi diskusi film, Christine Hakim berbagi pengalaman mengenai proses produksi film “Tjoet Nja’ Dhien.” Ia menyebut bahwa film ini memerlukan waktu tiga tahun untuk diproduksi, dimulai dari tahun 1985 dan dirilis pada tahun 1988, dengan sutradara Eros Djarot.

“Proses pembuatan film “Tjoet Nja’ Dhien” membutuhkan waktu yang lama. Film ini mulai diproduksi pada tahun 1985 dan dirilis tiga tahun kemudian yaitu tahun 1988,” ungkapnya.

Christine Hakim juga mengungkapkan bahwa ia hanya memiliki sedikit referensi untuk mempelajari sosok tokoh Cut Nyak Dhien. Tim produksi dan sutradara hanya memberikannya sejumlah buku sejarah, sehingga ia terpaksa mencari informasi sendiri bahkan dengan menetap di Aceh selama 1,5 tahun.

Film yang disutradarai oleh Eros Djarot ini memenangkan Piala Citra sebagai film terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988. Selain Christine Hakim, film ini juga diperankan Piet Burnama sebagai Panglima Laot, Slamet Rahardjo sebagai Teuku Umar, dan juga didukung Rudy Wowor.

Diskusi film ini dipandu oleh moderator Reza Idria PhD. Turut hadir dalam acara ini Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg, Ketua Dharma Wanita Persatuan UIN Ar-Raniry Sofiatuddin Syah, Dekan FISIP Dr Muji Mulia, Direktur Pascasarjana Prof Eka Srimulyani PhD, Wakil Dekan di lingkungan FISIP UIN Ar-Raniry, dan mahasiswa di lingkungan UIN Ar-Raniry. []

Artikel FISIP UIN Ar-Raniry Gelar Diskusi Film “Tjoet Nja’ Dhien” Bersama Christine Hakim pertama kali tampil pada HARIANACEH.co.id.


Reaksi & Komentar

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِن ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِن لِّيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ البقرة [260] Listen
And [mention] when Abraham said, "My Lord, show me how You give life to the dead." [Allah] said, "Have you not believed?" He said, "Yes, but [I ask] only that my heart may be satisfied." [Allah] said, "Take four birds and commit them to yourself. Then [after slaughtering them] put on each hill a portion of them; then call them - they will come [flying] to you in haste. And know that Allah is Exalted in Might and Wise." Al-Baqarah ( The Cow ) [260] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi