Sabtu, 16/11/2024 - 06:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Gagal Taklukan Hamas, Aharon Haliva, Jenderal Pertama Israel yang Dipaksa Mengundurkan Diri

BANDA ACEH – Kepala Intelejen Militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jenderal Aharon Haliva mengumumkan akan mengundurkan diri “dalam waktu dekat,” menurut stasiun televisi Israel Channel 12. Channel 12 Israel mengungkapkan bahwa banyak perwira yang diperkirakan akan mengundurkan diri atau dipecat telah mencari perwakilan hukum “dalam persiapan untuk penyelidikan perang.”

Pengunduran diri yang mengejutkan ini adalah bagian dari pembersihan semua perwira yang dianggap bertanggung jawab karena gagal menghentikan serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Aharon Haliva adalah tokoh senior pertama yang mengundurkan diri terkait serangan tersebut, yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel. 

Para pejabat militer dan intelijen Israel mengabaikan atau mengabaikan sejumlah peringatan sebelum ratusan orang bersenjata Hamas menerobos pagar perbatasan Gaza dan menyerang komunitas-komunitas Israel di dekatnya, pangkalan-pangkalan militer dan sebuah gedung pencakar langit. Festival musik.

Beberapa petugas lainnya, termasuk Kepala badan keamanan dalam negeri Shin Bet Ronen Bar, juga diperkirakan akan mengundurkan diri.

Bahkan penerus Mayjen Haliva yang diharapkan yaitu Mayor Jenderal Yaron Finkelman dan Mayor Jenderal Eliezer Toledano – “kini dianggap sebagai bagian dari kegagalan”.

Perkiraan waktu pengunduran diri tersebut cukup mengejutkan, mengingat Israel tampaknya terus melanjutkan rencana serangan di Rafah, Gaza selatan.

Invasi tersebut bertentangan dengan peringatan yang tak terhitung jumlahnya dari sekutu mengenai konsekuensi kemanusiaan yang sangat besar bagi 1,5 juta pengungsi Palestina yang berlindung di sana.

Daerah ini sering dibom. Serangan di Rafah menewaskan lebih dari 12 orang dalam semalam.

Kampanye pembalasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, Hamas menegaskan pihaknya sedang mempelajari proposal terbaru Israel untuk gencatan senjata di Gaza.


Reaksi & Komentar

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ البقرة [213] Listen
Mankind was [of] one religion [before their deviation]; then Allah sent the prophets as bringers of good tidings and warners and sent down with them the Scripture in truth to judge between the people concerning that in which they differed. And none differed over the Scripture except those who were given it - after the clear proofs came to them - out of jealous animosity among themselves. And Allah guided those who believed to the truth concerning that over which they had differed, by His permission. And Allah guides whom He wills to a straight path. Al-Baqarah ( The Cow ) [213] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi