Minggu, 17/11/2024 - 09:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Gelar Doktor Bahlil Ditangguhkan, Netizen Singgung Gelar Abal-abal Raffi Ahmad: UIPM Nggak Ikut Langkah UI?

BANDA ACEH –  Gelar doktor yang didapat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akhirnya ditangguhkan oleh Universitas Indonesia (UI) setelah menuai kritik dari publik.Terkait penangguhan tersebut, UI pun menyampaikan permintaan maaf secara tertulis melalui Ketua Majelis Wali Amanat Yahya Cholil Staquf lewat surat edaran Nota Dinas UI Nomor: ND-539/UN2.MWA/OTL.01.03/2024.

Kabar penangguhan gelar doktor Bahlil Lahadalia pun menuai atensi dari warganet di media sosial, khususnya X. Tak hanya memberikan pujian kepada UI karena dinilai mampu mengambil sikap tegas, sejumlah warganet pun menyinggung Raffi Ahmad.

Sebagaimana yang diketahui, suami Nagita Slavina tersebut sebelumnya mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (Dr. HC) dari Universal Institute of Professonal Management (UIPM). Setelah ditelusuri oleh warganet, rupanya kampus yang memberikan gelar tersebut tidak memiliki bangunan.

Tak hanya itu, gelar yang diberikan UIPM kepada Raffi Ahmad juga tidak diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikudristek).

Oleh karena itu, warganet menyandingkan penangguhan gelar doktor milik Bahlil Lahadalia dengan Raffi Ahmad, dengan harapan bahwa gelar tersebut pun dicabut. Hal ini dicuitkan oleh akun X @maz****_*** pada 13 November 2024.

“Gelar doktoral Bahlil ditangguhkan UI bahkan UI-nya minta maaf sama masyarakat. Aneh kalau yang punya gelar abal-abal masih ngotot dipake di tiap acara formal wkwk,” cuit pemilik akun tersebut.

Meski tak menyebutkan nama Raffi Ahmad, namun telah menjadi rahasia umum bahwa gelar Doktor Honoris Causa milik artis tersebut dibacakan saat ia dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni pada Selasa (22/10/2024).

Cuitan yang disukai sebanyak lebih dari 12.000 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.

“Kalau UI(PM) nggak mengikuti langkah UI kah untuk menangguhkan Honoris Causa Raffi Ahmad?” komentar @win****_********

“Sekelas UI masih masuk akal buat bersikap gini, tapi kalau yang onoh dari universitas kagak jelas, jangan harap dah bakal sama kayak gini,” tambah @bun********

“To be fair, yang minta maaf kan UI bukan Bahlil. Raffi and Bahlil are still two peas in the same pod lah,” sahut @lin**********

“Si Bahlil kenapa nggak ngikut Raffi Ahmad aja nggak sih, gelar dapet, netizen juga nggak meradang, paling julidin kampusnya tapi akan memakluminya,” timpal @fir********

“Raffi Ahmad kok nggak malu ya wkwkw,” cuit @mus**********


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi