Minggu, 17/11/2024 - 10:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Geram dengan Jawaban Gibran, Komika Abdur: Capek-capek Bayar Pajak Disamakan dengan Binatang

BANDA ACEH – Komika Abdurrahim Arsyad mengomentari salah satu pernyataan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang menganalogikan para wajib pajak seperti hewan di kebun binatang. 

Pernyataan itu disampaikan Gibran saat menjawab pertanyaan Cawapres Mahfud MD tentang perbedaan rasio pajak dan penerimaan pajak dalam Debat Cawapres, Jumat (22/12/2023) malam. 

“Tax ratio dan penerimaan pajak itu beda. Kami ini tidak ingin berburu di dalam kebun binatang. Kami ingin memperluas kebun binatang, kami tanami, binatangnya kami gemukkan, buka dunia usaha baru,” kata Gibran.

Putra sulung Presiden Jokowi itu kemudian melanjutkan bahwa menurutnya penduduk Indonesia yang sudah memiliki NPWP baru 30 persen. 

“(Itu) harus diintensifikasi dan ekstensifikasi, tapi kami tidak akan memberatkan UMKM, yang usahanya di bawah Rp500 juta pajaknya nol,” ujar Gibran. 

Selain itu, Gibran ingin membentuk badan penerimaan pajak yang nantinya akan dikomandoi langsung oleh presiden. Dengan demikian komunikasi antar badan atau kementerian bisa lebih luwes.

“Jadi Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai dilebur agar fokus mengurus penerimaan negara,” ucapnya.

Komentar Abdur atas pernyataan Gibran

Menanggapi pernyataan tersebut Komika Abdurrahim Arsyad atau yang akrab disapa Abdur menuliskan cuitan di akun X miliknya. 

“Capek-capek bayar pajak baru disamakan dengan binatang,” tulisnya. 

Komentar tersebut kemudian ditanggapi salah satu netizen yang menganggap Abdur tidak mengerti analogi. Namun komika kelahiran NTT itu kembali menjawab.

“Justru karena saya paham analogi makanya saya sadar itu adalah cara analogi yang buruk,” tulis Abdur.


Reaksi & Komentar

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ البقرة [213] Listen
Mankind was [of] one religion [before their deviation]; then Allah sent the prophets as bringers of good tidings and warners and sent down with them the Scripture in truth to judge between the people concerning that in which they differed. And none differed over the Scripture except those who were given it - after the clear proofs came to them - out of jealous animosity among themselves. And Allah guided those who believed to the truth concerning that over which they had differed, by His permission. And Allah guides whom He wills to a straight path. Al-Baqarah ( The Cow ) [213] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi