Senin, 18/11/2024 - 10:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Geram dengan Jawaban Gibran, Komika Abdur: Capek-capek Bayar Pajak Disamakan dengan Binatang

BANDA ACEH – Komika Abdurrahim Arsyad mengomentari salah satu pernyataan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang menganalogikan para wajib pajak seperti hewan di kebun binatang. 

Pernyataan itu disampaikan Gibran saat menjawab pertanyaan Cawapres Mahfud MD tentang perbedaan rasio pajak dan penerimaan pajak dalam Debat Cawapres, Jumat (22/12/2023) malam. 

“Tax ratio dan penerimaan pajak itu beda. Kami ini tidak ingin berburu di dalam kebun binatang. Kami ingin memperluas kebun binatang, kami tanami, binatangnya kami gemukkan, buka dunia usaha baru,” kata Gibran.

Putra sulung Presiden Jokowi itu kemudian melanjutkan bahwa menurutnya penduduk Indonesia yang sudah memiliki NPWP baru 30 persen. 

“(Itu) harus diintensifikasi dan ekstensifikasi, tapi kami tidak akan memberatkan UMKM, yang usahanya di bawah Rp500 juta pajaknya nol,” ujar Gibran. 

Selain itu, Gibran ingin membentuk badan penerimaan pajak yang nantinya akan dikomandoi langsung oleh presiden. Dengan demikian komunikasi antar badan atau kementerian bisa lebih luwes.

“Jadi Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai dilebur agar fokus mengurus penerimaan negara,” ucapnya.

Komentar Abdur atas pernyataan Gibran

Menanggapi pernyataan tersebut Komika Abdurrahim Arsyad atau yang akrab disapa Abdur menuliskan cuitan di akun X miliknya. 

“Capek-capek bayar pajak baru disamakan dengan binatang,” tulisnya. 

Komentar tersebut kemudian ditanggapi salah satu netizen yang menganggap Abdur tidak mengerti analogi. Namun komika kelahiran NTT itu kembali menjawab.

“Justru karena saya paham analogi makanya saya sadar itu adalah cara analogi yang buruk,” tulis Abdur.


Reaksi & Komentar

الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَن يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ البقرة [229] Listen
Divorce is twice. Then, either keep [her] in an acceptable manner or release [her] with good treatment. And it is not lawful for you to take anything of what you have given them unless both fear that they will not be able to keep [within] the limits of Allah. But if you fear that they will not keep [within] the limits of Allah, then there is no blame upon either of them concerning that by which she ransoms herself. These are the limits of Allah, so do not transgress them. And whoever transgresses the limits of Allah - it is those who are the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [229] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi