BANDA ACEH – Sikap Gibran Rakabuming Raka saat menjawab lawan debatnya dianggap tidak sopan. Puncak kemarahan publik adalah saat Gibran menjawab pernyataan Mahfud MD soal Greenflation.Tak hanya kepada Mahfud MD, Gibran Rakabuming Raka juga sering melontarkan sindiran kepada cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar. Saat ini Cak Imin sudah mulai membalas sindiran yang sering dilontarkan Gibran.
Di X.com, aksi tengil Gibran Rakabuming Raka menjadi perbincangan warganet. Sejumlah warganet menilai sikap tersebut menunjukan kesongongan, dan membuat banyak orang tidak lagi mau menghormati Gibran sebagai cawapres.
“Sok asyik. Songong. Disrepectful,” ujar Okky Madasari.
“Menyayangkan sikap mas @gibran_tweet malam ini. Sedikit jahil berbeda dengan sikap melecehkan orang lain. Dan itu yang tadi ditunjukkan mas Gibran berulang-ulang kepada kedua kandidat lain,” kata Alissa Wahid.
“Berdebat sengit boleh, tapi bukan berarti boleh merendahkan kehormatan orang lain dengan bahasa tubuh yang tidak sopan,” ucap Profesor Zubairi Djoerban.
Gibran vs Mahfud
Saat bertanya soal Greenflation alias Inflasi Hijau, Gibran langsung mendapat ultimatum dari moderator dan Mahfud MD. Pasalnya, Gibran lagi-lagi menggunakan terminologi asing untuk menyerang lawan.
“Sesuai dengan aturan, istilah-istilah itu tidak boleh,” ujar Mahfud MD.
“Kami sampaikan kembali, terminologi atau singkatan mohon untuk tidak digunakan,” kata moderator.
Gibran mengaku menggunakan istilah asing dan tanpa menjelaskannya ke Mahfud karena menganggap Mahfud adalah seorang professor dan memiliki keilmuan yang tinggi.
Selain itu, Gibran melakukan gimmick usai mendengar pernyataan dan jawaban dari Mahfud MD. Hal itu membuat Mahfud makin kesal dan ogah menjawab Gibran Rakabuming.
“Kok gak ketemu jawabannya, saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah bicara soal ekonomi hijau,” ucap Gibran.
Mahfud MD yang kesal, langsung enggan menjawab apa yang ingin diketahui Gibran. Dia pun balik menyindir tingkah lagu Gibran di acara Debat.
“Saya juga ingin mencari, jawabannya ngawur juga itu. Ngarang-ngarang gak karuan, mengaitkan sesuatu yang tidak ada. Gini loh kalau akademis, bertanya yang kayak gitu tuh recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab,” kata Mahfud MD.***