Minggu, 17/11/2024 - 06:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Guru di Makassar Dilaporkan Perkosa Siswi SLB Berkali-kali di Toilet Sekolah New

BANDA ACEH – Seorang guru di Makassar dilaporkan telah memperkosa siswi disabilitas di sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) di Makassar. Korban diduga diperkosa di toilet sekolah.Kasus ini dilaporkan keluarga korban ke Polrestabes Makassar. Polisi masih melakukan penyelidikan.

“Keponakanku pulang menangis histeris lalu saya tanya pakai bahasa isyarat bahwa diangkat bajunya lalu diremas payudaranya,” ujar tante korban, HJ, Sabtu (16/11/2024).

HJ mengatakan, kejadian itu berawal dari korban pulang sekolah dengan kondisi menangis dan mengadu kepada dirinya pada Senin (11/11). Korban bersama keluarganya kemudian menuju sekolah dan menemui kepala sekolah, Selasa (12/11).

“Kita bertiga didudukkan sama kepala sekolah lalu mulai cerita sama ini keponakanku yang korban, dia bilang bagaimana kejadiannya? Kejadian di mana? Dan jam berapa? Dan pada akhirnya ditanya siapa? Keponakanku menunjuk satu tas di ruangan itu dia tunjuk tasnya (pelaku),” kata HJ.

HJ melanjutkan, dirinya meminta kepada kepala sekolah untuk menghadirkan oknum guru pemilik tas tersebut. Kepala sekolah kemudian menelepon oknum guru tersebut untuk datang.

“Setelah dia (kepsek) menelepon masuklah salah seorang guru (lalu) keponakanku ini langsung histeris sambil tunjuk-tunjuk ini orang histeris sekali,” lanjutnya.

HJ mengungkapkan, saat itu oknum guru tersebut tidak mengakui perbuatannya. Oknum guru ini bahkan menantang keluarga korban untuk melakukan visum atas tuduhan tersebut.

“Dia bilang bukan saya pelakunya dan saya bilang tidak mungkin keponakanku tunjuk histeris kalau bukan kamu pelakunya. Kalau begitu dia bilang visum saja langsung karena ada bekas goresan ditangannya,” ungkapnya.

“Keponakanku kasih lihat goresan dia ditarik diangkat bajunya masuk tangannya pelaku, keponakanku sempat mau lari tapi ditarik. Ada goresan di tangan sebelah kiri ditarik, terus dia bilang visum saja kalau memang ada bekas kukuku di situ,” sambungnya.

HJ menyebut mereka sempat dimediasi oleh ketua yayasan SLB bersama pihak guru dan meminta agar kasus ini diselesaikan dalam dua hari. Namun karena tidak mendapatkan kabar, pihak keluarga korban bersama Bhabinkamtibmas Polsek Tamalanrea kembali mendatangi sekolah pada Kamis (14/11).

“Mereka hadirkan (oknum guru terduga pelaku) dan tetap dia tidak akui. Satu setengah jam kemudian datang keluarga saya, makanya hari Kamis itu diamankan di Polres,” sebutnya.

HJ menuturkan, mereka telah melaporkan dugaan pemerkosaan ini ke pihak Polrestabes Makassar. Korban mengaku sudah beberapa kali disetubuhi dan dicabuli di area sekolah.

“Terduga pelaku ini pelototi matanya sampai keponakanku ketakutan jadi keponakanku ini diancam dengan di matanya dari terduga pelaku gurunya. Keponakanku mengaku bahwa sudah pernah disetubuhi sudah berulang kali bukan cuma permasalahan remas payudara seperti laporanku di awal,” bebernya.

“Dia bilang dengan bahasa isyarat lokasinya di WC sekolah,” tambahnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana, membenarkan kejadian ini. Mereka masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

“Ya masih lidik ya. Tunggu perkembangannya malam ini ya,” singkatnya.


Reaksi & Komentar

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ البقرة [165] Listen
And [yet], among the people are those who take other than Allah as equals [to Him]. They love them as they [should] love Allah. But those who believe are stronger in love for Allah. And if only they who have wronged would consider [that] when they see the punishment, [they will be certain] that all power belongs to Allah and that Allah is severe in punishment. Al-Baqarah ( The Cow ) [165] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi