Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus menyampaikan pidato dalam pembukaan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Ponpes Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Senin (29/1).
Gus Mus mengaku dirinya sempat ketar-ketir ketika Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar menyampaikan pidato.
Gus Mus sempat berseloroh akan pergi meninggalkan acara jika sampai Gus Yahya atau Miftachul Akhyar berbicara terkait Politik apalagi Pilpres.
“Saya tadi ketir-ketir, ketika Ketum pidato, Rais Aam pidato, ketar-ketir, jangan menyinggung Pilpres, aku wes niat, begitu nyinggung Pilpres, aku keluar,” kata Gus Mus disambut tawa oleh para peserta.
Namun, sepanjang pidato tidak ada yang menyinggung soal politik sehingga Gus Mus tetap berada di tempat.
Gus Mus menekankan, urusan NU adalah memperbaiki dan memenangkan Indonesia. Ia menyebut, memenangkan salah satu capres bukan urusan NU.
“Soalnya itu bukan urusan NU, urusan NU itu memperbaiki kinerja, memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres,” ucap Gus Mus.
“Mohon maaf saya terlalu menyadari jabatan saya sebagai mustasyar, kita berdoa saja semoga Allah merahmati Indonesia, NU, Allah hormati NU, bangsa Indonesia,” tutup dia.