Hasil Muswil Bireuen: Malik Musa Pimpin Wilayah Muhammadiyah Aceh

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BIREUEN – Sebanyak 13 nama terpilih sebagai Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh periode 2023-2027. Ke-13 nama ini terpilih dalam musyawarah wilayah (Muswil) PWM Aceh ke-39 tang berlangsung di Kabupaten Bireuen 4-5 Maret 2023.

Pemilihan Pimpinan Muhammadiyah Aceh kali ini menggunakan cara e-voting, dan ini baru pertama kali dipakai pada Muswil Muhammadiyah Aceh. Dengan cara ini, siapa yang terpilih langsung diketahui dan ini merupakan cara modern.

ADVERTISEMENTS

Adapun 13 nama yang terpilih tersebut antara lain A. Malik Musa dengan suara terbanyak, (308) suara. Selanjutnya Ichwanul Fitri (281), Taqwaddin Husen (263), Abrar Zym (248), Ali Abu Bakar (229), M Zardan Araby (219), Aslam Nur (204), Hermansyah Adnan (187), Amiruddin Husein (176), M Yamin (175), Muharrir Asy’ari (165), Nasrul Zaman (162) dan Taufiq A Rahim (152).

ADVERTISEMENTS

Dari hasil keputusan rapat anggota pimpinan 13 orang memutuskan Ketua A. Malik Musa, sebagai Ketua yang diusulkan untuk mendapatkan pengesahan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, selanjutnya mendapatkan Surat Keputusan (SK).

ADVERTISEMENTS

Selanjutnya Ketua PWM Aceh bersama 13 anggota pimpinan yang terpilih menyusun pengurus lengkap majelis, badan dan lembaga untuk kepengurusan PWM Aceh lima tahun mendatang, periode 2022-2027.

ADVERTISEMENTS

Ketua PWM Muhammadiyah Aceh terpilih, A. Malik Musa, menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dan amanah yang telah diberikan untuk memimpin organisasi ini kedepan.

ADVERTISEMENTS

“Dukung saya saya jika benar, ingatkan saya jika salah melangkah dan berbuat,” kata A. Malik Musa.

ADVERTISEMENTS

Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke – 39 Provinsi Aceh resmi dibuka oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Menko PMK Republik Indonesia, Profesor Muhadjir Effendi, di Fauziah Convention Hall Bireuen, Sabtu (4/3/2023).

Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M Izzul Muslimin, menyatakan bahwa kepemimpinan di Muhammadiyah dilaksanakan secara kolektif kolegial.

“Sehingga menyelamatkan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang tetap mampu bertahan selama 120 tahun dan memiliki amal usaha yang besar dan banyak di negara ini,” kata M Izzul saat menutup Muswil tersebut.[]

Exit mobile version