Senin, 18/11/2024 - 16:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OPINI
OPINI

Hasil Pemilu yang Jujur Penting Artinya Bagi Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia Kedepan

image_pdfimage_print

PEMILU 2024 belum usai. Meskipun tahapan pemungutan suara telah selesai dilakukan. Saat ini para pihak sedang melalui proses perhitungan/rekapitulasi hasil.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Konon dugaan telah terjadi kecurangan dalam proses pemilu dan kasus penggelembungan suara pada rekapitulasi suara hasil pemungutan suara berhembus kencang menerjang pengusung pemilu yang bersih, jujur, dan adil.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kecurangan tersebut bukanlah isapan jempol belaka, apalagi ingin menjadikan diri sebagai korban untuk menutupi kekalahan bagi Paslon yang kalah.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Dari banyak informasi yang berseliweran di beberapa media massa dan ramai diperbincangkan di media sosial, dugaan kecurangan yang terjadi sulit untuk dikatakan tidak ada. Bahkan pakar mengatakan kecurangan yang terjadi sudah pada level TSM (terstruktur, sistematis, dan masif).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Seiring dengan itu, tiupan angin mendiskualifikasi Paslon 02 yang diduga menikmati insentif kecurangan dari pilpres 2024. Para purnawirawan jenderal garis lurus kencang menyuarakan diskualifikasi Prabowo-Gibran karena alasan kecurangan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3) melalui Jend (purn) Fahrul Razi mendesak agar pasangan capres-cawapres 02 Prabowo-Gibran didiskualifikasi dari Pemilu 2024. Bahkan menyeru pemakzulan Jokowi.

Berita Lainnya:
Paradoks Ekonomi 08
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Para purnawirawan TNI-Polri ini termasuk Jend (purn) Sutiyoso menilai Paslon 02 Prabowo-Gibran dan Presiden Jokowi telah melakukan kecurangan sepanjang Pemilu 2024.

Sementara salah satu kontestan pilpres Capres no urut 01 Anies Rasyid Baswedan secara tegas meminta pihak penyelenggara, dalam hal KPU untuk menindaklanjuti setiap laporan dugaan kecurangan secara sungguh-sungguh.

Anies Baswedan menyebut, Pemilu yang bersih, jujur, dan adil adalah indikasi bahwa demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. Sebaliknya, jika kecurangan terjadi secara TSM, maka apa artinya? Pertanda demokrasi sedang sakit parah alias mandeg.

Teriakan keras para mantan jenderal tersebut menandai situasi dan kondisi demokrasi Indonesia terkait pemilu sedang dalam keadaan genting. Karena itu mendesak untuk melakukan counter attack atau melancarkan perlawanan agar kedaulatan tetap berada ditangan rakyat, bukan ditangan penguasa.

Perlawanan yang dimaksud adalah meluruskan kesalahan dan mengembalikan hak-hak peserta pemilu yang telah terlanjur dirugikan oleh praktik kecurangan. Selain itu menghukum para pelaku untuk memastikan instrumen hukum berjalan dengan baik pula.

Berita Lainnya:
Rakyat Cerdas Tidak Terpengaruh Kampanye Jokowi

Kualitas perlawanan dapat dipilih mulai dari dengan hal yang sederhana seperti menyuarakan di media massa atau melalui saluran yang mudah diakses, hingga mendiskualifikasi peserta pemilu yang terbukti melakukan kecurangan secara konstitusional.

Diskualifikasi merupakan konsekuensi logis dari kecurangan yang diterima atau bahkan sengaja melakukannya. Dengan mendapatkan sanksi keras, maka ini akan menjadi pelajaran bagi kontestan lain pada pemilu-pemilu berikutnya.

Kita perlu mengawal demokrasi agar sehat, bersih, dan jujur, sebab ini merupakan aset bangsa Indonesia yang sangat berharga, negara besar yang majemuk dalam melahirkan pemimpin nasional yang representatif, partisatif, dan bernilai kebangsaan.

Karena itu kecurangan pemilu tidak boleh ditolerir, apalagi dijadikan sebagai model untuk meraih kekuasaan.

Kita tidak bisa lagi memaafkan praktik kecurangan yang ada seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya yang pernah terjadi, bahkan semuanya diselesaikan dengan pendekatan politik transaksional.

Selain merugikan secara anggaran, pemilu curang juga menciptakan kehancuran demokrasi dalam jangka panjang, yang pada akhirnya akan membuat negara ini mengalami kemunduran.


Reaksi & Komentar

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَىٰ عَذَابِ النَّارِ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ البقرة [126] Listen
And [mention] when Abraham said, "My Lord, make this a secure city and provide its people with fruits - whoever of them believes in Allah and the Last Day." [Allah] said. "And whoever disbelieves - I will grant him enjoyment for a little; then I will force him to the punishment of the Fire, and wretched is the destination." Al-Baqarah ( The Cow ) [126] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi