BANDA ACEH – Hasil rekapitulasi KPU, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin gagal lolos ke Senayan sebagai anggota DPR RI berdasarkan hasil rekapitulasi pemilihan legislatif (Pileg) 2024 yang disahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).Ngabalin mencalonkan diri sebagai caleg Partai Golkar di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tenggara. Anggota DPR RI periode 2004-2009 ini hanya mengumpulkan 8.483 suara, terpaut jauh dari peraih suara terbanyak partai berlambang pohon beringin itu, yakni Ridwan Bae yang mengumpulkan 84.440 suara.
Partai Golkar hanya finis di peringkat ke-5 perolehan suara Pileg 2024 di Bumi Anoa. Golkar mengumpulkan 149.788 suara atau 10,27% dari keseluruhan pemilih.
Berdasarkan metode perhitungan Sainte Lague, Golkar otomatis hanya meraih satu dari jatah enam kursi anggota DPR RI dari dapil Sultra. Ridwan Bae yang merupakan petahana kembali menduduki kursi tersebut.
Sementara itu, Gerindra meraih suara terbanyak pada Pileg 2024 di Sultra, yakni dengan 233.478 suara atau 16,01% dari pemilih. Partai NasDem berada di posisi berikutnya dengan 207.276 suara atau 14,21%.
PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat mengisi posisi ketiga dan keempat partai dengan perolehan suara terbesar. Kedua partai ini masing-masing mendapatkan 175.830 suara (12,016%) dan 159.282 suara (10,92%).
Dari hasil tersebut, Gerindra mendapatkan satu kursi yang ditempati Bahtra dengan perolehan 85.596 suara. Nasdem mendapatkan jatah kursi kedua dari Tina Nur Alam, yang merupakan petahana, dengan raihan 68.683 suara.
Kursi ketiga ditempati pendatang baru PDIP, Ahmad Safei dengan 58.466 suara. Partai Demokrat merebut kursi keempat melalui Rusda Mahmud, juga petahana, dengan perolehan 62.078 suara.
Sementara itu, kursi terakhir didapatkan oleh PKB. Partai yang dipimpin cawapres Muhaimin Iskandar itu memperoleh 147.175 suara di Sultra, dan meloloskan Jaelani ke Senayan dengan perolehan 116.426 suara.