Sabtu, 16/11/2024 - 11:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Hendak Ziarah, Kakak-Adik dari Bogor Jadi Korban Contraflow Maut Japek

BANDA ACEH – 12 orang tewas dalam kecelakaan maut di jalur contraflow KM 58 Tol Jakarta-Cikampek (Tol Japek), Senin (8/4) pagi. Dua di antara korban tewas diketahui merupakan kakak-adik asal Bogor, Aisyah Hasna Humaira dan Najwa Ghefira, serta bibi mereka, Eva Daniawati.

Berdasarkan keterangan yang beredar, keduanya merupakan siswa dan alumni Sekolah Islam Terpadu (SIT) Insantama Bogor. Mereka adalah warga Perumahan Rumah Sakit PMI Blok C1/15 RT 003 RW 11, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

“Keluarga Besar SIT Insantama Bogor turut berduka atas wafatnya Aisyah Hasna Humaira, siswa kelas 12-4 SMAIT Insantama Bogor, dan Najwa Ghefira, alumni angkatan 9 SMAIT Insantama Bogor,” tulis ucapan duka cita yang beredar di media sosial.

Menurut salah satu tetangga korban, Hilam, kedua korban rencananya hendak berangkat menuju kampung halaman nenek mereka di Kuningan, Jawa Barat. Di sana keduanya juga rencananya hendak berziarah di makam ayah mereka, Hadi Wibowo, yang baru meninggal empat bulan lalu.

“Mau ke makam bapaknya, dimakaminnya di Kuningan. [Keduanya] tinggal di sini juga. Yang berangkat Aisyah sama Najwa. Satu lagi adik kandung ibu mereka, Bu Cici,” kata Hilam saat ditemui di kediamannya, Selasa (9/4).

Hilam menuturkan, pada Senin (8/4), ada salah satu perawat yang menghubungi ibunya dan memberikan kabar soal kondisi Aisyah dan Najwa. Kebetulan, saat itu memang ibu kedua korban sedang berada di rumah Hilam.

“Posisinya Bu Cici lagi di sini. Jadi memang ada tim perawat juga, Bu Susi namanya, ngehubungin ibu saya. Ibu saya langsung ke Bu Cici. Tim perawatnya dari RS PMI, ini kan kompleks perumahan RS PMI,” tuturnya.

Menurut Hilam, sebenarnya keluarga Aisyah dan Najwa juga punya satu rumah lagi di Perumahan Cilebut Residen 2 yang lokasinya tak jauh dari sana. Hal ini dibenarkan oleh salah satu satpam kompleks Perumahan Cilebut Residen 2, Andi.

“Kalau anak-anaknya lebih sering di sini sama ibunya. Sejak enggak ada almarhum [ayahnya] dia tinggal di sini sama anaknya semua. Ini rumahnya dia juga, awalnya sih dia tinggal di Perumahan PMI. Nama ayahnya almarhum Pak Hadi Wibowo, tapi kita kenalnya Pak Bowo,” ungkap Andi. (*)


Reaksi & Komentar

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ البقرة [164] Listen
Indeed, in the creation of the heavens and earth, and the alternation of the night and the day, and the [great] ships which sail through the sea with that which benefits people, and what Allah has sent down from the heavens of rain, giving life thereby to the earth after its lifelessness and dispersing therein every [kind of] moving creature, and [His] directing of the winds and the clouds controlled between the heaven and the earth are signs for a people who use reason. Al-Baqarah ( The Cow ) [164] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi