Perhelatan Formula E harus dimaknai bukan hanya tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedam atau Presiden Joko Widodo, tapi tentang Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara Formula E.
Demikian pandangan Analis Politik Hendri Satrio kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/5).
Menurut pria yang karib disapa Hensat ini, meski secara politis momen lomba ini menjadi simbol karir politik Anies yang terkait dengan Pilpres 2024, berbagai tekanan politik sudah sepatutnya berhenti setelah Presiden Jokowi meninjau langsung lokasi sirkuit.
“Tekanan politis ini sudah selesai saat Presiden Jokowi mengunjungi venue Formula E Jakarta bersama gubernur Anies Baswedan,” tegas Hensat.
Diungkapkan Hensat, alasan dirinya mengapa tekanan politik ini perlu diakhiri adalah kunjungan Presiden Jokowi menandakan negara hadir untuk Formul E Jakarta.
“Dari sisi politis dengan adanya kunjungan Jokowi, seharusnya bisa menjawab keluhan-keluhan koleganya di DPRD DKI Jakarta yang akan tetap mengajukan interpelasi kepada Anies Baswedan” ujarnya.
Berkaitan dengan elektabilitas Anies Baswedan, Hensat meyakini bila ajang Formula E Jakarta ini berhasil dan dapat dimanfaatkan momentumnya oleh Anies Baswedan, maka bukan hal yang mustahil elektabilitas serta popularitas Gubernur Jakarta 2017-2022 ini semakin meningkat.
“Dari perhelatan ini kita juga berharap agar balap Formula E bisa menjadi tonggak kebangkitan kompetisi otomotif di Indonesia,” tutupnya.