BANDA ACEH – Politikus Partai Golkar Dave Laksono buka suara soal Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka yang menghilang usai heboh akun Kaskus Fufufafa yang diduga milik Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.Dave mengaku belum tahu informasi soal Gibran. Namun ia menduga Gibran tengah mempersiapkan diri jelang pelantikan pada Oktober mendatang.
“Wah, enggak tahu deh, persiapan pelantikan kan agar setelah dilantik langsung tancap gas bekerja demi bangsa dan negara,” kata Dave saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Ketika dipastikan soal keberadaan Gibran. Dave pun menyebut ada banyak hal lain yang harus dikerjakan dan butuh fokus oleh pemerintahan.
“Mari kita bersama-sama mendukung dan mengawal kepemimpinan Prabowo-Gibran menuju Nusantara Baru Indonesia Maju,” ucapnya.
Inilah.com sudah mencoba menghubungi orang-orang dari partai Politik pendukung Prabowo-Gibran, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM). Namun, hingga berita ini naik belum yang merespons.
Gibran juga tak terlihat aktif lagi di jejaring media sosial sejak munculnya akun Fufufafa. Netizen juga mempertanyakan keberadaannya.
Kali terakhir Gibran mengunggah konten di IG yakni pada 15 Agustus 2024 lalu. Sementara di Twitter, unggahan terakhir Gibran tercatat pada Juli 2024.
Sementara itu, warganet seakan tak kehabisan akal untuk membuktikan Gibran merupakan pemilik akun Kaskus Fufufafa yang viral belakangan ini.
Kali ini, akun X (Twitter) @YourAnonId_ pada Jumat (13/9/2024) sempat membocorkan nomor telepon yang diduga terkait dengan akun Fufufafa.
Saat warganet lain mencoba mengecek nomor tersebut pada aplikasi pencari pemilik nomor telepon, muncul beragam nama yang disematkan, seperti Gibran Rakabuming Raka, Gibran Walikota Solo, hingga Gibran Rakabuming Bin Jokowi.
Hal ini semakin membuat netizen penasaran dan ‘menguliti’ sosok di balik akun Fufufafa tersebut, hingga muncul email Chilli Pari yang merupakan perusahaan layanan katering milik Gibran.
Bahkan tak sedikit netizen yang mencoba masuk ke akun Kaskus Fufufafa, dengan menggunakan nomor telepon dan email yang telah dibocorkan tersebut.